Sejak menit-menit awal, skuat Garuda Pertiwi sebenarnya telah menunjukkan permainan ofensif. Namun lemahnya penyelesaian akhir membuat skuat asuhan Rully Nere ini tak mencetak angka hingga babak pertama berakhir dengan skor imbang 0-0. Pada babak kedua, gawang Indonesia yang dikawal Riska Julianti akhirnya kebobolan pada menit ke 52, melalui tendangan bebas sang kapten Luxembourg, Thompson Amy. Skor 0-1 untuk keunggulan Luxembourg pun bertahan hingga akhir pertandingan.
“Pada permainan tadi anak-anak kurang tenang, kurang berani pegang bola. Di sini kami lihat karena ada faktor hujan juga, lapangan sintesis yang ada tipis sehingga menyebabkan pantulan bola menjadi cepat. Andai pemain bermain dengan tenang pasti bisa menguasai bola” ujar kepala pelatih Rully Nere usai pertandingan.
Rully bersama tim pelatih juga sempat merombak strategi dengan memasukkan beberapa pemain pengganti untuk dapat keluar dari situasi itu. “Sempat melakukan rotasi, ada beberapa pemain yang bisa menguasai bola dan kami sempat keluar dari situasi itu. Hanya saja harus kami akui kami kebobolan di babak kedua” lanjutnya.
Namun laga perdana menghadapi tim asal Eropa hari ini sejujurnya menjadi pengalaman berharga bagi skuat Garuda Pertiwi. “Buat saya dan anak-anak, pengalaman melawan tim seperti Luxembourg sangat bagus dan positif sekali. Mereka bisa bermain dengan pemain pemain dari Eropa, dan ini memberikan mereka pengalaman bertanding. Ini yang paling penting”
Terlepas dari kekalahan tipis yang diterima Timnas Wanita Indonesia, Rully menambahkan jika semua pihak jangan melihat dari hasil, tetapi proses yang dijalani, mengingat fokus kali ini adalah untuk menghadapi kualifikasi olimpiade. “Fokus kami terus terang untuk menghadapi putaran kedua kualifikasi olimpiade, dan skuat yang diturunkan ini bukan skuat utama. Kita masih dalam proses seleksi pemain, ada beberapa pemain yang bahkan belum dimainkan. “
Di laga selanjutnya, skuat Garuda Pertiwi akan menghadapi pemanang antara Singapura atau Maladewa. Rotasi pemain akan dilakukan Rully jelang laga perebutan juara 3-4 pada turnamen ini. “Yang pasti akan rotasi pemain. Pemain yang bagus hari ini akan dipertahankan, sedangkan pemain cadangan yang hari ini tampil maksimal, akan dipertimbangkan untuk kembali diturunkan di laga hari Minggu nanti” tutupnya
Pasca mengikuti putaran pertama kualifikasi Olimpiade di Palestina, Tim Nasional Wanita Indonesia mengikuti turnamen bertajuk FAS Women’s International Quadrangular di Singapura. Turnamen yang diselenggarakan oleh Federasi Sepakbola Singapura (FAS) dengan dukungan penuh oleh Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) ini diikuti oleh 3 negara Asia yakni tuan rumah Singapura, Indonesia, Maladewa, serta 1 negara Eropa Luxembourg.
Turnamen sepak bola wanita yang digelar ini pun akan berlangsung selama 3 hari, yakni pada 23-25 November 2018 di Singapura.