Indovoices.com – Presiden Joko Widodo meninjau pengembangan lapangan sepak bola di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (17/05). Lapangan sepak bola yang dibangun dari Dana Desa ini akan menjadi sentra wisata olahraga (sport tourism) Desa Kutuh.
“Di Desa Kutuh ini konsepnya sport tourism, misalnya menyewakan lapangan sepak bola untuk latihan, kompetisi internasional. Paralayang ini saja setahun bisa hasilkan Rp800 juta,” ujarnya seperti dikutip dari situs Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa).
Menurutnya, Desa Kutuh adalah contoh desa yang berhasil memanfaatkan dana desa untuk mengembangkan ekonomi dan mensejhterakan masyarakat desa. Ia menyarankan desa-desa lain yang memiliki karakter serupa dengan Desa Kutuh dapat menduplikat konsep yang telah dikembangkan desa ini.
“Ini bisa dicopy di tempat lain yang memiliki kemiripan, entah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, terkait model, keberhasilan sebuah manajemen pengelolaan dana desa untuk kemanfaatan masyarakat. Ini (Desa Kutuh) merupakan salah satu desa yang berhasil betul memanfaatkan Dana Desa untuk kesejahteraan masyarakatnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan, lapangan sepak bola yang dibangun di area wisata Gunung Payung Desa Kutuh ini akan digunakan untuk even Badung International Football Championship (Badung-IFC). Pertandingan ini akan melibatkan 100 tim dan 2.500 pemain/official dari 13 negara yakni Indonesia, Jepang, Korea, Australia, China, Uzbekistan, Phillipine, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Bangladesh, dan Senegal.
“Lapangan bola ini akan digunakan untuk beberapa international event. Karena di Badung dalam waktu dekat ada even international football. Diperkirakan bisa menghasilkan pendapatan Rp7 Miliar per bulan. Di samping itu homestay juga bisa dipakai untuk penginapan atlet, ibu-ibu juga bisa berjualan,” ujarnya.