Tim Nasional Putra untuk level U-23 dan Senior ditangani pelatih Luis Milla, yang belakangan perannya digantikan Bima Sakti. Sementara level U-19 dipimpin pelatih Indra Sjafri. Adapun di tim paling muda U-16, ditangani pelatih Fakhri Husaini.
Timnas senior memulai aksi di awal tahun dengan beruji coba melawa Eslandia. Meski kalah 1-4, secara umum permainan tim Indonesia cukup baik. Untuk 2018, fokus timnas senior di ajang Piala AFF. Dalam persiapannya, timnas senior melakukan empat kali laga uji coba sebelum perhelatan bergengsi di Asia Tenggara tersebut dilaksanakan. Total, timnas senior menjalani delapan pertandingan, dengan tiga kemenangan, tiga kekalahan, dan dua hasil seri.
Sementara itu, timnas U-23 asuhan Luis Milla Aspas menjalani 12 pertandingan selama 2018. Asian Games 2018 menjadi turnamen terakhir yang diikuti oleh timnas U-23 selama 2018. Empat kemenangan, lima kekalahan, dan tiga hasil imbang menjadi catatan anak asuh Luis Milla selama 2018. Laga yang paling diingat publik sepak bola Indonesia skuat ini adalah ketika menghadapi Uni Emirat Arab pada babak 16 besar Asian Games. Meski sempat tertinggal, Indonesia bisa memaksa berman imbang 2-2, sebelum kalah lewat adu penalty.
Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri melakoni dua turnamen besar pada tahun 2018, yaitu AFF U-19 dan AFC U-19 yang keduanya diselenggarakan di Indonesia. Pasukan timnas U-19, juga melakoni turnamen PSSI Cup yang dibuat oleh PSSI untuk mempersiapkan diri menghadapi AFC U-19. Delapan kemenangan, tujuh hasil imbang, dan satu kali kalah menjadi milik Egy dan kawan-kawan. Torehan tertinggi mereka adalah delapan besar AFC U-19 Championship dan perunggu AFF U-19 Championship.
Menjadi juara di turnamen Jenesys, Jepang, dan keluar sebagai kampiun AFF U-16 menjadi catatan gemilang anak asuh Fakhri Husaini selama 2018. Bahkan, Garuda Asia hampir lolos ke Piala Dunia setelah kalah tipis 2-3 atas Australia di perempat final Piala Asia 2018 yang diselenggarakan di Malaysia. Catatan apik timnas U-16 ini juga dibuktikan lewat angka, 12 kemenangan, dua kekalahan, dan tiga kali bermain imbang.
Catatan positif Indonesia, juga dialami oleh timnas Putri yang lolos ke putaran pertama Pra-Olimpiade 2020. Timnas Putri mengemas tiga kemenangan, enam kekalahan, dan tiga hasil imbang. Sementara, Timnas U-16 Putri harus puas dengan tiga kemenangan, enam kekalahan, dan satu hasil imbang.
Di ajang futsal dan sepak bola pantai, timnas Indonesia juga menunjukkan jatid dirinya. Tim nasional futsal Indonesia yang memiliki pelatih asal Jepang, Kensuke Takahashi, mendapatkan hasil yang cukup gemilang di tahun ini. Keluar sebagai juara ketiga AFF Futsal, dan lolos ke Piala Asia U-20 2019 menjadi catatan yang harus dibanggakan untuk timnas futsal.
Timnas futsal senior Putra mengemas tiga kemenangan, dan dua kali kalah, U-20 Putra memiliki catatan dua kali menang, satu kali kalah, dan satu kali imbang. Adapun timnas Putri yang juga dilatih oleh Kensuke Takahasi, mendapat hasil dua kali kemenangan, satu kali hasil seri, dan satu kali kekalahan.
Menutup 2018, Indonesia juga mengikuti turnamen AFF Sepak Bola Pantai 2018, yang diselenggarakan di Tanjung Benoa, Bali. Ida Bagus Nyoman Mahayasa menjadi pemimpin skuat Garuda selama turnamen ini berlangsung. Sayangnya, Indonesia gagal mempersembahkan gelar juara pada turnamen ini. Satu kali menang, tiga kali kalah, dan satu kali seri menjadi hasil yang harus diterima timnas sepak bola pantai selama turnamen berlangsung.
Dari berbagai event yang telah dilangsungkan, total setidaknya 93 pertandingan telah dilakoni oleh seluruh kesatuan tim nasional selama 2018. Laga persahabatan, turnamen untuk uji coba, hingga event-event bergengsi lainnya menjadi jadwal padat yang sukses dilalui oleh timnas.
Tahun 2018 menjadi tahun yang cukup positif bagi timnas Indonesia. Indonesia mengalalami kenaikan di FIFA. Pada akhir tahun 2017, Indonesia berada di peringkat 162. Tahun ini peringkat Indonesia naik ke posisi ke-159 dunia, di akhir bulan Desember. Sementara timnas putri duduk pada peringkat 84, dan timnas futsal berada pada peringkat 54 dunia.