Meski kasus terorisme di Mako Brimob sejak kemarin telah menyita hampir semua lini pemberitaan dan banyak dibahas oleh berbagai penulis lainnya, namun saya mencoba membahas hal lain seperti topik Asian Games ini, bukan karena saya tidak perduli terhadap kasus tersebut. Saya juga ikut berduka atas jatuhnya korban sebanyak lima personil polri dalam melaksanakan tugasnya.
Pembahasan ini hanya untuk menyampaikan kalau hari ini bertepatan dengan 100 hari menjelang Asian Games 2018 atau Asian Games XVIII, yang dalam waktu dekat ini akan segera diselenggarakan. Perhelatan Olahraga terbesar di Asia ini akan diadakan di dua kota sekaligus yakni Jakarta dan Palembang. Mulai dari tanggal 18 Agustus 2018 – 2 September 2018.
Event olahraga Asian Games akan mempertandingkan 41 cabang olahraga yang terdiri dari 33 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade dengan jumlah nomor perlombaan sebanyak 490 nomor dan diikutilebih kurang 15 ribu atlet.
Hal ini juga menjadikan Asian Games ditahun 2018 ini menjadi penyelenggara terbanyak yang memperlombakan jumlah cabang olahraga maupun nomor olahraganya.
Ada satu hal yang unik di perlombaan olah raga Asian Games kali ini, yaitu memasukkan games olahraga (eSports), sebagai bagian dari pertandingan di Asian Games untuk pertama kalinya di dunia, walaupun pertandingannya masih bersifat eksibisi. eSports yang sudah dikonfirmasi kepastiannya untuk dipertandingkan adalah AoV (Arena of Valor).
Jadi bila anda adalah penggemar AoV, Dota, Counter Strike, Fifa Football, atau NBA, latih dan tingkatkan terus kemampuan Anda, karena ke depan, bisa jadi Anda dapat ikut berperan serta di Asian Games berikutnya atau bahkan di Olimpiade.
Stadion Utama Gelora Bung Karno sendiri, menjadi inspirasi utama Logo Asian Games 2018, dengan delapan jalur menuju stadion dan lambang matahari dari logo Olympic Council of Asia di bagian tengah, yang mencerminkan tema “Energy Of Asia”.
Desainnya ingin menggambarkan bagaimana “Energy of Asia” akan menyebar ke seluruh dunia. Busur warna-warni juga mewakili keberagaman budaya multinasional Asia dan Indonesia pada keberagaman budaya, bahasa dan peninggalan sejarah. Saat semua elemen ini bersatu, ini akan menjadi kekuatan utama yang diperhitungkan dunia.
Makna tersebut juga terkandung pada nilai yang dipegang teguh bangsa Indonesia, rumah bagi ratusan etnis dengan begitu banyak bahasa yang berbeda menjelma menjadi sebuah bangsa yang kuat dan bersatu di bawah filosofi Bhinneka Tunggal Ika.
Munculnya maskot Asian Games, yaitu Bhin Bhin, Atung dan Kaka dianggap ikut merepresentasikan nilai-nilai keberagaman dan persatuan serta energi yang terdapat di Asian Games itu sendiri.
Bhin Bhin adalah seekor burung Cendrawasih (Paradisaea Apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.
Atung adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.
Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.
Lantas bagaimana pandangan Presiden Jokowi sendiri atas pelaksanaan event Asian Games ini?. Presiden Jokowi sangat antusias, bahkan meminta dukungan dari seluruh masyarakat guna terlaksananya event ini dengan baik karena hal ini menyangkut nama besar negara dan bangsa Indonesia.
Berbagai kegiatan yang diharapkan dapat ikut memeriahkan even ini pun disampaikan oleh Jokowi, diantaranya, toko-toko memberikan diskon saat Asian Games. Kemudian masyarakat mengadakan lomba-lomba baik di sekolahan, di kampung, atau di kabupaten dan kota masing-masing.
Tidak berlebihan kiranya bila Presiden Joko Widodo memberi perhatian ekstra bagi persiapan Asian Games edisi ke-18 ini. Bahkan, dirinya turun tangan langsung untuk ikut mempromosikan Asian Games melalui berbagai penampilan dan kunjungannya akhir-akhir ini.
Untuk menunjukkan antusiasmenya, Jokowi bahkan memakai jaket yang bertema Asian Games baru-baru ini.
Melalui even ini, presiden berharap agar Indonesia bisa memperbaiki peringkatnya dari rangking 17 di Asian Games 2014, menjadi rangking 10 besar dengan target minimal 16 emas. Bahkan Presiden pun siap memberikan dukungan dan semangat dengan hadir diberbagai pertandingan olahraga nanti.
Presiden juga mengharapkan momentum ini dapat dimanfaatkan oleh industri olahraga dalam negeri untuk dapat berperan aktif menyuplai sendiri berbagai peralatan olahraga yang dipergunakan dalam kegiatan Asian Games tersebut.
Sekarang tergantung kita-kitanya, baik sukarelawan, pendukung Jokowi, maupun yang anti Jokowi sekalipun serta segenap lapisan masyarakat untuk mengenyampingkan perbedaan politik dan bersatu memberikan dukungan menyukseskan even Asian Games ini. Karena yang menjadi pertaruhan bukan hanya nama baik sekelompok atau segolongan orang, namun nama baik bangsa dan rakyat Indonesia itu sendiri.
Mari Sukseskan Asian Games 2018. Energy of Asia.