Dalam kesempatan itu Ibu Negara Iriana Joko Widodo membagikan langsung tumbler sebagai bagian dari satu gerakan mengurangi sampah plastik, karena plastik tidak boleh digunakan lagi. “Tapi bertahap ya Ibu-ibu, tidak langsung dihilangkan. Nanti untuk di rumah juga ya Bu, jangan sampai membuat kotoran dengan sampah plastik,” tutur Ibu Iriana.
Selain pengurangan sampah plastik, Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga mengingatkan pentingnya mencuci tangan dengan benar, dan meminta agar peserta yang hadir mempraktikkannya di rumah.
“Untuk cuci tangan, tadi kan sudah penyuluhan, nanti praktik langsung di rumah ya. Jangan sendiri tapi sama suami, sama anaknya,” jelas Ibu Iriana.
Pada kesempatan ini, Ibu Iriana beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla juga melakukan penanaman pohon di halaman depan Puskesmas Gitik. Ibu Iriana menanam pohon kelengkeng, sementara Ibu Mufidah menanam pohon mangga.
Bukan hanya menanam pohon, Ibu Iriana juga membagikan 1.500 bibit tanaman yang terdiri dari 1.000 bibit jeruk, 250 kelengkeng, dan 250 mangga untuk anggota Persit Kartika Chandra Kirana serta para peserta seminar parenting dan peserta sosialisasi antinarkoba, yang ditinjau kemudian.
Sebelum melakukan penanaman pohon, Ibu Negara menyempatkan diri meninjau secara langsung kegiatan Tes Inspeksi Visual Asetat (IVA Test) yang tengah berlangsung di Puskesmas Gitik. Kegiatan ini merupakan salah satu ajang untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.
Tinjau Produk UKM
Sebelum meninggalkan Banyuwangi untuk kembali ke Jakarta, Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Ibu-ibu anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) meninjau beragam produk usaha kecil dan menengah (UKM) lokal Banyuwangi. Tempat yang dikunjungi Ibu Negara adalah Blimbingsari Creative Craft, yang lokasinya tidak jauh dari Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi.
Setibanya di Blimbingsari Creative Craft, Kecamatan Rojogampi, Kabupaten Banyuwangi sekira pukul 15.15 WIB, Ibu Iriana dan rombongan langsung menuju ke tempat pengrajin yang sedang beraktifitas. Beberapa tampak sedang membatik, beberapa lainnya membuat manik-manik.
Di tempat ini beragam produk UKM lokal khas Banyuwangi mulai dari jamu tradisional, beragam kain batik motif Banyuwangi, produk olahan kulit, hingga aksesoris dipamerkan dan diperdagangkan. Ibu Iriana bersama-sama Ibu Mufidah dan Ibu-ibu OASE-KK, berkeliling, meninjau setiap stan produk-produk tersebut satu per satu.
Ibu Iriana juga tampak membeli beberapa buah tangan, salah satunya adalah mainan yang terbuat dari kayu. “Buat Jan Ethes,” ujar Ibu Iriana.
Selain mainan, Ibu Iriana tampak juga membeli beberapa bungkus penganan lokal seperti keripik dan kue kering. Tak hanya itu, Ibu Iriana juga sempat mencicipi jamu beras kencur yang dihidangkan di stan jamu.
Usai meninjau selama sekitar 30 menit, Ibu Iriana dan rombongan kemudian meninggalkan lokasi dan menuju Bandar Udara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi untuk kemudian kembali ke Jakarta. (BPMI Setpres/ES)