Indovoices.com – Rabu dini hari (12/12), tepatnya pukul 00.20 WIB, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 terjadi di sebelah baratlaut Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Pusat gempa bumi terletak 109 kilometer di sebelah baratlaut Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 21 km.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami. “Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami,” jelasnya.
Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi ini berasosiasi dengan aktifitas penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di lokasi tersebut.
“Berdasarkan posisi pusat gempa bumi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi berasosiasi dengan aktifitas penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di lokasi tersebut,” imbuh Kasbani.
Menurut PVMBG, berdasarkan tatanan tektoniknya, Pantai Barat Sumatera dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Sumatera.
“Pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di perairan barat daya Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Berdasarkan tatanan tektonik Pantai Barat Sumatera dipengaruhi oleh zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, sehingga memberikan kontribusi tektonik di laut maupun di daratan Pulau Sumatera,” jelasnya.
Selain itu, kondisi geologi di sekitar pusat gempa bumi, imbuh Kasbani, pada umumnya tersusun oleh alluvium dan endapan pantai, batuan sedimen berumur Tersier serta batuan Pra-Tersier. Jenis batuan berumur muda seperti alluvium dan batuan Kuarter biasanya bersifat urai dan mengamplifikasi guncangan gempa bumi.
Kasbani pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD. “Masyarakat jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil,” pungkasnya.
Penulis: Safii