“Saya sampaikan, dalam salah satu kesimpulan raker ini, bahwa keselamatan harus menjadi utama. Lakukan jangan karena terpaksa, lakukan karena ini memang harus dilakukan. Mari kita berbuat lebih baik, tidak saja di sektor udara dan laut, tetapi juga di sektor darat dan kereta api, harus kita lakukan,” tegas Menhub.
Selain keselamatan, Menhub Budi Karya juga menegaskan kepada jajarannya terus berupaya meningkatkan konektivitas transportasi untuk menghilangkan kesenjangan antar wilayah di Indonesia.
“Apabila kita mampu meningkatkan konektivitas, maka angka logistik akan menjadi lebih baik. Kita bisa memberikan kontribusi terhadap angka kemiskinan, kesenjangan, dan sebagainya. Oleh karenanya kita harus selalu berusaha sekuat tenaga agar apa yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, pekerjaan terbesar dari Kementerian Perhubungan saat ini adalah mengintegrasikan simpul-simpul trasportasi agar lebih terpadu, efektif dan efisien.
“Pekerjaan terbesar sektor perhubungan saat ini adalah mengintegrasikan simpul-simpul transportasi seperti pelabuhan, terminal, stasiun, kawasan pergudangan, dan bandar udara agar lebih terpadu, efektif dan efisien,” ujar Menhub.
Menhub menjelaskan, pendekatan intermoda akan ditekankan pada semua sektor transportasi. Semua moda transportasi baik pada sektor udara, darat, laut, dan udara akan dijadikan prioritas dalam pembangunan untuk menciptakan konektivitas. Kesinambungan tiap sektor transportasi ini akan dilakukan secara terpadu, handal dan efisien.
“Berkaca dari visi tersebut, maka bagi saya tidak ada istilah anak emas dalam membangun sektor transportasi. Kita melakukan pendekatan intermoda transportasi, baik itu dari sektor darat, laut, udara, dan kereta api semua harus mendapat prioritas. Kita lakukan secara terpadu, efisien, andal dan berkualitas. Ini tidak mudah. Tetapi jika kita mau, ini tidak akan menjadi pekerjaan yang sulit,” tutur Menhub. (LNM/RDL/CA/HA)