“Sebagaimana arahan Presiden untuk segera menambah rute-rute penerbangan dari dan ke Samarinda. Sampai saat ini dilaporkan sudah ada tiga maskapai yang ingin mengisi rute baru tersebut. Ketiga maskapai tersebut yaitu Garuda Indonesia, Lion Air dan Express Air,” jelas Menhub Budi Karya.
Lion Air akan melakukan penerbangan perdana dengan rute dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar menuju ke Bandara APT Pranoto Samarinda (PP). Sementara Garuda Indonesia akan melakukan penerbangan perdana dari Jakarta ke Samarinda (PP) dan Express Air tidak ketinggalan akan segera melakukan penerbangan perdana dari Yogyakarta ke Samarinda (PP).
Persiapan-persiapan izin penerbangan dari dan ke Samarinda sedang dikoordinasikan internal di Ditjen Perhubungan Udara dan diharapkan maskapai-maskapai tersebut dapat segera terbang dari Jakarta, Surabaya dan Makassar ke Samarinda (PP).
Bandara APT Pranoto Samarinda mulai dibangun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2011 untuk menggantikan Bandara Temindung yang sudah tidak dapat dikembangkan lagi. Pada tahun 2013, telah diselesaikan pembangunan terminal penumpang. Pembangunan bandara ini sempat terhenti sebelum dilanjutkan kembali pada awal 2015 dengan menyelesaikan bangunan sisi udara secara bertahap. Pada tahun 2016, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyerahkan pengembangan dan pengoperasian bandara ini kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Kemudian pada Kamis 25 Oktober 2018, Bandara ini diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI Joko Widodo.
Bandara APT Pranoto memiliki ukuran runway 2.250m x 45m, taxiway berukuran 173 x 23m, apron 300m x 123m, dan mampu melayani pesawat Boeing 737-900 ER. Adapun di sisi darat nya memiliki gedung hanggar seluas 36.342 m2 dan gedung terminal penumpang seluas 12.700 m, yang mampu menampung penumpang dengan kapasitas 1,5 juta penumpang pertahun. Dalam tiga tahun mendatang, bandara yang akan dikelola oleh Angkasa Pura I ini akan dikembangkan hingga 36.000 m2.
Dengan hadirnya bandara APT Pranoto diharapkan akses masyarakat dari atau menuju Kalimantan Timur menjadi lebih mudah. Samarinda pun diharapkan akan menjadi simpul perekonomian dan potensi wisata yang semakin baik. (RDL/RK/BI)