Selandia Baru atau yang dikenal sebagai New Zealand di dunia, ternyata memiliki nama asli _Aotearoa_ . Dalam bahasa Maori, suku asli yang mendiami Selandia Baru, kata itu memiliki arti _’land of the long white cloud’ (tanah hamparan awan putih)._
Domba Lebih Banyak Dari Manusia
Tidak banyak yang tahu bila di Selandia baru, jumlah manusia hanya 5 persen dari total populasi yang ada. Sisanya adalah hewan, domba dan sapi dalam hal ini.
Menurut data tahun 2015, populasi domba di sana mencapai 29,5 juta ekor atau sekitar enam ekor domba per orang. Bahkan di tahun 1982, populasi domba di Selandia Baru jauh lebih banyak, yakni mencapai 70 juta ekor.
Rugby Sport Paling Utama
Sama halnya seperti berbagai negara lain di dunia yang memiliki olahraga favorit, Selandia baru juga memiliki olah raga favorit, yakni Rugby. Mencuat dari kota besar, kota kecil dan padang di pedesaan, tidak ada bagian dari bentangan alam Selandia Baru yang lengkap tanpa satu set tiang gol Rugby. Dari tim akar-rumput hingga tim-super internasional, rugby membentuk tulang punggung olahraga Selandia Baru, dan Kiwi (julukan penduduk Selandia Baru) adalah penggemar rugby yang bangga dan penuh semangat.
Rugby diperkenalkan ke Selandia Baru pada tahun 1870 oleh Charles Monro. Lahir di dekat Nelson, Monro belajar di Inggris sebelum pulang ke kampung halaman. Ia memperkenalkan permainan tersebut kepada teman-temannya di Nelson, yang berujung pada permainan tersebut dimainkan di Botanical Reserve, Nelson (sebuah prasasti kini berdiri di pinggir lapangan untuk memperingati permainan tersebut).
Fair Government
Dalam hal pemerintahan, Selandia Baru dikenal sebagai salah satu negara paling stabil, dan diperintah dengan sangat baik di dunia. Pada tahun 2011, negara ini menempati peringkat ke-5 dalam hal kekuatan lembaga-lembaga demokrasinya dan peringkat pertama dalam hal transparansi pemerintahan, dan paling tidak korup di dunia.
Selandia Baru memiliki angka partisipasi warga negara yang tinggi, dengan 79% pemilik suara ikut serta dalam pemilihan umum terkini, dibanding rata-rata OECD sebesar 72%. Lebih jauh lagi, 67% warga Selandia Baru berkata bahwa mereka percaya akan lembaga-lembaga politiknya, jauh lebih tinggi daripada rata-rata OECD sebesar 56%.
Beautiful Country
Meskipun Selandia Baru merupakan negara kecil, yang luasnya sama dengan Britania Raya atau Jepang. Yakni sebesar 268.838 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 4,510,327 jiwa (estimasi Juli 2017). Namun negara tersebut menyimpan keindahan alam yang luar biasa.
Gletser spektakuler, fyord yang cantik, gunung-gunung terjal, dataran luas, perbukitan mengalun, hutan subtropis, dataran tinggi vulkanik, berkilo-kilometer pesisir pantai dengan pantai-pantai berpasirnya yang menawan, semua bisa kita jumpai di sini.
Bahkan Selandia di Selandia Baru kita bisa menyaksikan fenomena alam yang luar biasa yakni Aurora Australis. Banyak spot-spot yang menyajikan pemandangan yang fenomenal tersebut, mulai dari Stewart Island yang merupakan pulau terpencil, Danau Tekapo yang dikenal sebagai tempat dengan udara terbersih di dunia, The Catlins, Dunedin, Mount Wellington, South Arm Peninsula, hingga ke Cradle Mountain yang merupakan Taman Nasional dan rumah dari berbagai jenis hewan serta tumbuhan.
Aneka Ragam Ras
Dengan campuran sejarah kebudayaan suku Māori, orang Eropa, Kepulauan Pasifik dan Asia, New Zealand menjadi kuali populasi – tapi kuali yang memiliki kebhinekaan sehingga menjadikannya unik di dunia.
Kini, dari 4,4 juta penduduk New Zealand (yang secara informal dikenal dengan julukan Kiwi), sekitar 69% keturunan Eropa, 14,6% suku asli Māori, 9,2% orang Asia, dan 6,9% orang Kepulauan Pasifik non-Māori.
Secara geografis, lebih dari tiga perempat populasinya hidup di North Island (Pulau Utara), dengan sepertiga dari total populasi menghuni Auckland. Kota-kota besar lain Wellington, Christchurch, dan Hamilton.
Bagaimana? Menarik bukan? Tertarik untuk mengunjunginya? Itulah sekilas negara New Zealand yang dapat saya ceritakan. Di artikel berikutnya akan saya ceritakan lebih mendalam mengenai berbagai keunikan negara New Zealand dengan lebih mendalam, lebih lengkap dan lebih berkesan.
Jadi pastikan Anda selalu membaca tulisan saya, David Siagian. Sampai jumpa di artikel berikutnya.
Kite wawe koe
Penulis: David Siagian