“Tadi disampaikan data bahwa hanya terdapat sekitar 5 (lima) persen perempuan yang bekerja di sektor transportasi. Untuk diketahui transportasi itu keras, jadi saya bilang kepada Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan bahwa jumlah SDM Perempuan di sektor transportasi perlu ditingkatkan untuk bidang-bidang tertentu seperti petugas ATC, pilot, atau kegiatan lain yang memerlukan keahlian. Dan saya yakin pasti para perempuan di Indonesia mampu,” ujar Menhub Budi.
Kegiatan talk show Peringatan Hari Kartini oleh Kemenhub mengambil tema “Peran Kartini Perhubungan untuk Keselamatan Transportasi, Keluarga dan Lingkungan”. Hadir sebagai narasumber srikandi-srikandi transportasi Indonesia yakni Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti, Masinis wanita Tiara Alinda, Pilot Wanita Pertama Garuda Indonesia Ida Fikriyah, Mualim I Kapal Camara Nusantara I Akma Sugianingsih, Pengemudi Bus Wanita pertama Transjakarta Retno NC Dewi.
Dalam kesempatan tersebut Menhub juga berpesan kepada para istri dari pegawai Kemenhub yang tergabung dalam DWP Kemenhub bahwa, selain harus mensupport pekerjaan suaminya,para istri agar juga dapat ikut menyebarkan informasi bahwa saat ini pemerintah sedang membangun dan berjuang agar Indonesia makin berjaya.
Lebih lanjut, Menhub mengatakan bahwa slogan Kartini “Habis Gelap Terbitlah Terang” masih relevan sampai saat ini. Untuk itu, Menhub mengatakan para perempuan, khususnya DWP Kemenhub harus memaksimalkan perannya.
“Slogan habis gelap terbitlah terang, walaupun klasik tapi masih relevan. Dalam konteks ini peran ibu-ibu harus maksimal, minimal ibu-ibu mengerti apa yang dikerjakan oleh suaminya. Mengerti mengenai isu transportasi seperti tarif, OJOL, ODOL, dan kegiatan lainnya, sehingga ketika suaminya pulang ke rumah senang, karena kerjanya diapresiasi oleh keluarganya. Karena itu perempuan diharapkan bisa ikut berperan menjadi corong untuk masyarakat dan keluarga,” tutup Menhub. (HH/RDL/CA/HA)