Kemenhub saat ini tengah bekerjasama dengan Bank Mandiri melakukan penataan fasilitas yang ada di Terminal Tirtonadi. Kerjasama meliputi penataan fisik terminal seperti : pintu masuk gerbang bus, pintu masuk penumpang, penataan informasi digital, dan kios-kios.
“Kementerian Perhubungan melakukan upaya-upaya penataan dan perbaikan, kami beruntung Bank Mandiri bersiap menjadi partner dalam proses penataan ini. Kami juga berharap penataan Terminal Tirtonadi ini dapat menarik minat masyarakat untuk dapat menggunakan moda transportasi bus,” kata Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengatakan penataan Terminal Tirtonadi ini tetap perlu dilakukan beberapa tahap agar mendapatkan hasil yang maksimal kedepannya.
“Saya ingatkan untuk tenant-tenant yang ada nantinya harus bervariasi dan terseleksi dengan baik, kemudian tetap perlu dilakukan promosi-promosi agar lebih membuat masyarakat tertarik,” ujar Menhub Budi Karya.
Penataan tersebut menjadi bagian dari Kesiapan Terminal Tirtonadi menghadapi Angkutan Lebaran 2019.
“Moda transportasi bus paling banyak ke wilayah Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang). Saya mencermati bus menjadi suatu pilihan bagi warga Jawa Tengah karena keunggulannya yang bisa poin to poin,” ujarnya.
Menhub mengajak para pemudik agar tidak menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun motor, melainkan dapat memanfaatkan angkutan umum. Untuk itu, Menhub telah meminta kepada para operator bus untuk memastikan busnya dalam kondisi laik dan bersih.
“Jangan sampai ada bus yang kursinya robek-robek, tidak bersih, nanti orang ngga ada yang mau naik. Untuk memastikan kelaikan, para operator bus kami minta untuk melakukan self assesment. Ditambah, tim kami akan terjun untuk melakukan ramp check secara random,” pungkasnya.
KA Bandara Adi Soemarmo Beroperasi Juli 2019
Menhub Budi Karya juga meninjau proyek pembangunan KA Bandara Adi Soemarmo yang progress pembangunannya sudah mencapai 79 persen dan ditargetkan beroperasi pada Juli 2019.
Menhub menjelaskan, pembangunan KA Bandara dengan rute Bandara Adi Soemarmo – Stasiun Solo Balapan sejauh 13 km dibangun untuk meningkatkan integrasi antar moda serta mendukung sektor pariwisata yang ada di Jawa Tengah.
“Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) merupakan salah satu dari” 4 Bali Baru” yang dicanangkan oleh pemerintah. Kami ingin memastikan Bandara Adi Sumarmo memiliki kualifikasi teknis untuk penerbangan internasional, sehingga kita siapkan terminal dengan kapasitas besar dengan integrasi antar moda yang baik,” ucap Menhub Budi Karya.
Menhub meminta Dirjen Perkeretaapian untuk melakukan riset untuk mengembangkan jalur Ka Bandara Adi Soemarmo ke daerah sekitar Solo seperti, Klaten, Ceper, Karanganyar, Sragen dan daerah lainnya. Sehingga cakupan yang dilayani oleh Bandara Adi Soemarmo semakin luas.
Menhub berharap efektivitas KA Bandara Adi Soemarmo dapat maksimal untuk menjaring banyak penumpang sehingga KA Bandara Adi Soemarmo menjadi produktif.
“Untuk itu saya menugaskan Dirjen Perkeretaapian untuk meneliti lebih jauh apakah KA Bandara Adi Soemarmo ini dengan rute Bandara Adi Soemarmo – Stasiun Balapan saja atau disambungkan dengan jalur eksisting yang ada serta sistem tarifnya bagaimana” ujar Menhub Budi Karya.
Sementara, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan jalur KA Bandara Adi Soemarmo ditargetkan selesai akhir Juni 2019 dan bisa beroperasi dibulan Juli 2019.
“Ditargetkan KA Bandara Adi Soemarmo ini bisa beroperasi pada Juli 2019, untuk masalah lahan tinggal sedikit lagi yang akan diselesaikan dengan target tadi” ujar Zulfikri.
Selain meninjau KA Bandara Adi Soemarmo, Menhub juga menjajal Kereta Uap Jaladara yang merupakan kereta dengan bahan bakar kayu. Menhub menjajal KA dari Stasiun Purwosari dan berhenti di Stasiun Solo Kota. Menhub berharap KA yang dikenal dengan nama Sepur Kluthuk ini dapat dikembangkan sehingga menjadi daya tarik wisatawan di Solo.
“KA Uap Jaladara ini berpotensi sekali sebagai objek wisata untuk menarik wisatawan, selain bergaya klasik kereta ini memiliki rute yang unik karena rutenya melewati pusat kota. Saya ingin ini dikembangkan,” ucap Menhub Budi Karya. (MM/RDL/CA/HA)