Kota Vercelli adalah kota yang terletak di bagian timur wilayah Piemonte, dengan jumlah
penduduk kurang lebih 46.123 jiwa. Termasuk salah satu kota seni dan kultur , tetapi lebih dikenal dengan julukan “capitale europea del riso” ( ibukota beras Eropa). Sejak tahun 1908 kota ini memang menjadi kota percontohan untuk budidaya padi dan sistim irigasi, dan kini kota Vercelli menjadi salah satu pusat lumbung padi Italia juga Eropa.
Kota ini sangat mudah dijangkau, karena letaknya berada di antara kota Milan dan Turin. Transportasi umum seperti kereta api dan bis umum juga banyak yang menuju kota ini. Kita tinggal naik kereta api dari stasiun sentral Milan menuju kota Turin yang hampir setiap jam ada. Hanya membutuhkan waktu sekitar 50 menit saja, kita sudah sampai di stasiun kereta api Vercelli di depan Piazza Roma, pusat kota Vercelli.
Menggunakan bis umum juga sama, tinggal mencari bis dari terminal bis di kota Milan yang banyak menuju kota ini. Jika membawa kendaraan sendiri juga sama mudahnya, karena area parkir banyak tersedia di kota ini. Dari kota Milan, kita mengambil jalan tol A4 Milan – Turin, kemudian mengambil jalan provinsi SS11 dan keluar di kota Vercelli.
Selain unik dan indah, kota Vercelli juga memiliki berbagai fasilitas lengkap yang berhubungan dengan beras. Ladang pertanian yang luas, gudang beras dengan peralatan yang lengkap, labolatorium dan beberapa lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian Italia. Sehingga sangat layak jika acara “ festival del riso 2018 “ atau “festival beras 2018” diadakan di kota ini minggu yang lalu.
Festival ini diresmikan oleh kepala pusat Agrikultura wilayah Piemonte, Giorgio Ferrero. Berlangsung selama 3 hari, dimulai dari tanggal 14 dan berakhir 16 setember 2018 di Piazza Zumaglini , pusat kota Vercelli. Meskipun festival beras pertama yang diadakan di kota ini, tetapi semua yang mereka persiapkan dan sajikan patut diacungkan jempol. Kita bisa mencicipi berbagai menu “risotto” yang lezat dengan resep traditional asli daerah setempat dan beras kualitas nomor satu dan satu- satunya di Italia, il Riso di Baraggia Biellese dan Vercellese DOP.
Kegiatan ini tidak hanya berbicara tentang beras, karena tanpa dukungan dari produksi pangan lainnya, risotto yang lezat tidak akan tersaji. Maka hadir juga perusahaan – perusahaan dengan produk berkualitas, bersertifikat dan memiliki cita rasa yang tak tertandingi. Jadi kita bisa mencicipi dan membeli berbagai jenis keju ( formaggi), daging asap ( salumi), daging segar , wine ( vino ) dan produk – produk lainnya yang asli dari wilayah itu juga.
Hasil pangan Piemontese dan Castelmagno.
Kota Vercelli pada dasarnya memiliki tipikal yang sama dengan kota – kota lainnya di Italia. Memiliki banyak piazza untuk orang – orang berkumpul dan bersosialisasi, Katedral, kantor pemerintahan (comune), restoran, museum, monumen bersejarah, pertokoan dan lain – lain.
Menurut asal usulnya, kota ini sudah ada sejak lama, mungkin sejak zaman celtic atau sekitar abad ke-6 SM. Kemudian mereka ditaklukan oleh bangsa Romawi. Karena letaknya strategis, bangsa Romawi menjadikan kota Vercelli sebagai titik persimpangan penting untuk perdagangan dan menjadikan tempat transit untuk setiap pasukan Romawi yang lewat.
Di abad pertengahan, kota ini beberapa kali berganti penguasa yang terlibat dalam berbagai pertempuran. Pertama di bawah perintah penguasa Lombardia, kemudian terlibat dalam pergulatan antara fraksi Guelph dan Ghibellines ( fraksi yang mendukung dan tidak mendukung kePausan waktu itu). Baru pada tahun 1427 Vercelli diserahkan kepada kerajaan Savoia, sampai berakhirnya sistim kerajaan menjadi Republik Italia setelah referendum tahun 1948.
Basilica di Sant’Andrea.
Monumen simbolis kota Vercelli adalah Basilika Sant’Andrea, sebuah gereja abad pertengahan bergaya Romawi-Gothic. Letaknya di Piazza Roma, tepat di depan stasiun kereta api Vercelli. Gereja ini dibangun dalam kurun waktu 6 tahun, atas perintah Kardinal Guala Bicchieri yang mulai dibangun pada tahun 1219.
Monumen penting lainnya adalah il Castello Visconteo, kastil yang dibangun mulai tahun 1290 atas perintah Matteo Visconti. Kastil ini pernah menjadi rumah kediaman keluarga kerajaan Savoia, kemudian diubah menjadi akomodasi militer di masa kekuasaan Napoleon. Pada abad ke-19 diubah menjadi penjara, akhirnya menjadi kantor pengadilan hingga saat ini.
Beberapa museum di kota ini juga sangat menarik untuk dikunjungi, seperti: museum “Opera del Duomo”, museum Borgogna dan museum Archeologico Civico “L. Bruzza”, museum paling modern di kota ini. Bagaikan sebuah rumah bagi penggalian arkeologi yang dilakukan selama lebih dari empat puluh tahun di wilayah ini.
Castello Visconteo.
Hal yang menarik lainnya adalah saat kita keluar dari pusat kota Vercelli. Hamparan pesawahan luas yang mengelilingi kota dan sungai Sesia yang mengalir di salah satu sisi kota ini. Pemandangan akan terasa lebih indah, saat kita datang di masa menanam padi, air yang menggenangi area pesawahan, tampak bagaikan lautan nan luas di depan mata kita.
Masyarakat Vercelli menyebut daerahnya ini “La Strada del Riso Vercellese di Qualità”, satu kalimat namun memiliki berjuta makna. Sebuah jalan yang menjadikan produk beras di wilayahnya berkualitas. Jalan bersama untuk satu tujuan, mereka dari para petani, pemilik restoran, pengusaha hotel, museum, berbagai organisasi masyarakat dan pemerintah setempat, bersatu dan berkomitmen untuk mewujudkannya.
Sebuah jalan yang menceritakan tentang padi dan semua produksi pangan yang dihasilkan, kemudian menggabungkannya sehingga menjadi sesuatu yang diunggulkan dari wilayahnya. Jalan yang membantu memperluas cakrawala, dan yang berhasil mengubah penduduknya menjadi penjaga dan pewaris sistem kehidupan dari para pendahulunya.
Pesawahan di kota Vercelli.
Dan lewat jalan itu, mereka juga ingin berbagai ilmu pengetahuan, supaya beras tidak cukup hanya di bicarakan tapi juga harus di kenal dan menunjukkan pada dunia, bahwa pertanian dan kultur budaya bisa berjalan beriringan tanpa habis di lekang waktu.
Kota Vercelli jadi mengingatkan saya akan sebuah wilayah di Bandung timur. Wilayah dengan hamparan sawah yang luas seakan tak berujung. Dan itu masih teringat jelas dalam ingatan, saat saya berada di atas kereta api diesel ( KRD) yang membawa saya dari stasiun kereta api Bandung kota menuju Cicalengka.
Tapi itu dulu, mungkin sekitar tahun ’80-an, ketika jalan itu masih ada dan kearifan lokal masih terjaga. Saya tidak tahu kalau sekarang, karena beberapa tahun yang lalu ketika saya pulang ke kampung halaman, sudah banyak pabrik berdiri di bekas area pesawahan , dan area itu semakin menyempit setelah banyaknya perumahan. Air juga semakin sulit didapat dan sekarang rumah kami malah sering kebanjiran. Arrivederci….
sumber :
https://www.facebook.com/StradaDelRisoVercellese/84383
Trailer “La Strada del Riso Vercellese di Qualità”: