dok.pribadi
Musabaqa Tilawatil Quran yang diselenggarakan pada tahun 2016 yang lalu ternyata membawa dampak yang positif bagi provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya pulau Lombok. kegiatan lomba MTQ tersebut diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Zainul Majdi, serta mendapat dukungan yang sangat meriah dari masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Menurut pendapat praktisi pariwisata dan Dinas Pariwisata daerah Nusa Tenggara Barat kegiatan MTQ tersebut merupakan salah satu ajang promosi pariwisata daerah. dimana pada tahun sebelumnya yakni pada tahun 2015 pulau Lombok berhasil menyabet predikat Halal Tourism, sebuah kompetensi wisata kelas dunia yang diselenggarakan di Dubai.
Pariwisata merupakan industri penyumbang devisa terbesar ketiga setelah industri minyak bumi dan pertanian. jumlah kunjungan wisata dari dalam dan luar negeri merupakan faktor penentu keberhasilan pariwisata dalam sebuah daerah.
Hal inilah yang menjadi target pemerintah dalam program sepuluh program destinasi wisata unggulan yang mencakup pulau Lombok salah satunya. kedatangan Presiden Republik Indonesia pada acara MTQ tersebut merupakan icon khusus bagi mata dunia. bagaimana tidak, sebelum malam puncak dan peresmian berita mengenai MTQ Nasional tersebut sudah menggaung ke seluruh pelosok negri.
Berdasarkan data kunjungan wisatawan pada tahun 2015 oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Transportasi Wisata (Asita) mencapai hingga 2,2 juta, berdasarkan presentase tersebut pemerintah pun merencanakan peningkatan jumlah kunjungan mencapai 3 juta. namun setelah kegiatan lomba MTQ Nasional diadakan jumlah kuota kunjungan malah melewati target tersebut yakni 3,7 juta.
Untuk mempertahankan jumlah kunjungan tersebut tentunya harus lagi dan lagi diadakan promosi, karena secara garis besar kunjungan yang tercatat 3,7 juta tersebut merupakan gabungan dari wisatawan dalam negeri dan luar negeri. wisatawan luar negeri yang dimaksud dalam hal ini ialah wisatawan yang masih berada dalam kawasan Benua Asia seperti Singapore, Malaysia, Brunay Darussalam, Jepang dan Korea.
Pangsa pasar asia memang sangat menjanjikan dalam dunia industri jasa, apalagi dengan berlakunya kebijakan bebas visa. namun pangsa pasar bidang jasa untuk wilayah Eropa dan Amerika juga perlu di perhatikan, tapi bukan dengan kebiajakan bebas pajak, cukup dengan melakukan promosi melalui event seperti yang diadakan sebelumnya. bahkan setiap hari besar dan sejarah serta budaya perlu diangkat dalam sebuah event. agar dunia tahu bahwa negeri ini memiliki keberagaman budaya.
Contohnya yaitu wisata halal, pengertian wisata halal disini bukan hanya diartikan sempit melalui satu pandangan saja yakni halal dalam pandangan islam, melainkan dipandang dari banyak sisi. sebagai contoh, setiap hotel harus memiliki tempat ibadah, restoran harus memiliki standar higenitas dan lain-lain. hal inilah yang dimaksud dengan keberagaman budaya, entah itu kontemporer atau budaya lama harus tetap di pertahankan.
Kebetulan pada perlombaan MTQ pada tahun 2016 yang lalu kegiatan tersebut diadakan di Islamic Centre Nusa Tenggara Barat. pada saat ini Islamic Centre sudah menjadi icon khusus di NTB dan menjadi destinasi unggulan dalam setiap paket wisata yang ada di travel agent pulau Lombok.
Kunjungan tidak dibatasi berdasarkan “agama” melainkan siapa saja dapat berkunjung ke tempat ini hanya sekedar berfoto dan melihat-lihat, karena sudah ditentukan batas suci untuk para pengunjung.
Sedangkan dampak lain karena kegiatan tersebut yaitu bagi masyarakat sekitar, khususnya bagi para pedagang, mereka dengan leluasa menjual barang dagangan yang berkaitan dengan oleh-oleh seperti kain khas, baju khas, permata, patung dan lain-lain. itu semua karena berawal dari promosi maka dampak yang lain terkena imbasnya yaitu dampak positif.
Hanya sekedar Saran ketika ada event-event yang diselenggarakan oleh sebuah daerah harus memiliki dukungan yang penuh dari pemerintah entah itu event kecil maupun skala nasional, event harus memenuhi kategori yang mencakup sejarah dan budaya lokal, dengan begitu masyarakat ikut merasakan dampak positifnya.