Mungkin tidak banyak orang yang tahu mengenai Furore. Siapa sangka Furore adalah sebuah desa kecil yang terletak di Pesisir Amalfi, di provinsi Salerno, wilayah Campania Italia Barat Daya.
Dahulunya desa ini merupakan sebuah pemukiman kecil di atas gunung yang menghadap ke laut.
Sangkin tersembunyinya, pemukiman ini tidak memiliki alun-alun. Letak antara satu rumah dengan yang lainnya pun berjauhan. Jalan dan tangga yang menuju desa juga tidak terlihat dari garis pantai, sehingga pemukiman ini sering luput dari pandangan para wisatawan .
Kata Furore jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia maka berarti ‘kehebohan’. Namun, menurut bahasanya arti katanya sendiri memiliki arti “desa yang tidak ada” atau “the village that doesn’t exist” Sangat cocok sekali dengan letaknya yang memang tidak terlihat.
Seandainya saja, dahulu pemerintah lokal tidak memerintahkan agar rumah-rumah penduduk diwarnai, Furore mungkin tidak akan terkenal seperti sekarang.
Sampai suatu ketika, kepala daerah Furore memutuskan untuk mengekspose pemukiman ini lebih jauh. Sang kepala daerah kemudian memerintahkan agar setiap rumah dicat dengan warna yang terang sehingga tidak luput dari pandangan orang yang lewat di jalan.
Tradisi ini dipertahankan hingga sekarang, dengan mengundang seniman dari seluruh dunia untuk mengecat dan melukis dinding di beberapa rumah sebagai bagian dari festival seni Muri d’Autore, yang diselenggarakan setiap bulan September.
Salah satu daya tarik utama Furore adalah Fjord atau bisa disebut juga dengan Fiordo. Fjord ini sebenarnya adalah sebuah ngarai sempit yang memotong daratan dari laut, diciptakan oleh aliran sungai dari pegunungan Schiato yang membentang di sepanjang gunung ke laut.
Terdapat sekelompok rumah nelayan tua yang menempel di tebing sejak dulu.
Fjord, atau ngarai ini merupakan bagian tertua dari Furore. Pemukiman utama sekarang berdiri 300 meter di atas permukaan laut, di bagian atas Vallore del Furore.
Pada ngarai inilah terbentang sebuah jembatan lengkung di mana di atasnya terdapat sebuah jalan utama. Di atas Jembatan setinggi 30 meter ini juga sering dijadikan lokasi Kejuaraan Selam Internasional yang diadakan setiap musim panas.
Rumah-rumah tua yang ada, sebagian telah diubah menjadi bar dan toko suvenir, sebagian lagi direnovasi, dan ada juga yang dijadikan museum yang menceritakan tentang warisan industri dan keanekaragaman botani Fjord. Saat berada di sini, belilah oleh-oleh buatan tangan dan jangan lupa berbelanja produk organik di Museum Virtual Eco Furore.
Menjelang tengah hari, sinar matahari akan menerobos masuk melalui jurang sempit dan menyinari pantai. Hasilnya menciptakan pemandangan indah yang sangat menarik bagi para wisatawan.