Italia merupakan salah satu negara yang paling digemari untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Tempat wisatanya pun tidak hanya sebatas bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Romawi.
Para wisatawan tidak hanya dapat mengunjungi kota-kota besar seperti Milan, Roma hingga Pisa, namun juga hingga ke Pulau Capri.
Pulau ini merupakan salah satu lokasi berlibur yang menjadi favorit para pelancong dengan standar kemewahan. Di sana terdapat berbagai resor indah yang dapat ditawarkan bagi para wisatawan berkantong tebal.
Salah satu objek wisata yang terkenal di pulau Capri adalah Blue Grotto alias Gua Biru, sebuah gua bawah laut yang memancarkan warna biru saat diterpa sinar matahari. Selain disebut Blue Grotto, gua tersebut juga dikenal dengan sebutan Grotta Azzurra dalam bahasa Italia.
Panjang Blue Grotto disebutkan hampir mencapai 60 meter dengan lebar 20 meter. Sedangkan Kedalamannya sekitar 150 meter dengan dasar yang berupa pasir. Turis yamg ingin masuk ke bagian dalamnya, harus menggunakan perahu kayu yang dikayuh dengan sampan.
Begitu masuk ke dalam Blue Grotto, rasa takjub sungguh membuat mulut tak bisa berkata-kata. Pemandangan di dalamnya berupa air laut yang berwarna biru terang. Dinding dan langit-langit guanya yang berwarna hitam semakin membuat warna birunya terlihat sempurna. Seolah-olah seluruh ruangan bercahaya biru!
Warna biru yang berpendar ke seluruh ruangan tersebut, berasal dari refleksi atau pantulan cahaya matahari yang masuk dari mulut gua dan juga dari rongga bawah air, serta lubang-lubang kecil di dinding gua. Waktu terbaik untuk mengunjungi ke Blue Grotto adalah saat siang dan sore hari. Saat cuaca mendung atau sedang hujan deras, sebaiknya urungkan niat Anda ke sana karena cahaya birunya tak bakal terlihat.
Menurut sejarahnya, Blue Grotto pertama kali ditemukan oleh Kaisar Romawi Tiberius pada tahun 27 Masehi. Kala itu, dia memindahkan ibukota Kerajaan Romawi ke Capri dan menemukan gua tersebut.
Tiberius kemudian menjadikan Blue Grotto sebagai tempat pemandian pribadi. Di dinding-dinding guanya, dihiasi beberapa patung dewa Romawi, penduduk setempat rupanya lebih mengenal gua ini dengan sebutan Gradola.
Blue Grotto sempat kehilangan pamornya karena diyakini masyarakat setempat sebagai sarang penyihir. Tidak terjamah tangan manusia selama ratusan tahun,
Pamor Blue Grotto kembali terangkat setelah ditemukan lagi pada tahun 1826, oleh seorang penyair asal Polandia, August Kopisch dan teman Swiss-nya, seniman Ernest Fries. August sangat terkesan dengan keindahan gua ini dan kemudian menggambarkannya dalam bukunya Entdeckung der blauen Grotte auf der Insel Capri (Penemuan Gua Biru di Pulau Capri). Sejak itu, gua biru telah menjelma menjadi ikon wisata Capri yang selalu ramai oleh turis tiap tahunnya.
Untuk mencapai gua tersebut, dapat ditempuh melalui Pelabuhan Marina Grande, sekitar 30 menit dari pusat Kota Capri, Anda bisa ikut paket wisata naik perahu menuju Blue Grotto. Tiketnya sebesar 13 Euro atau sekitar Rp 196 ribu. Perahu yang masuk ke dalam Blue Grotto hanyalah perahu sampan yang bisa dinaiki oleh 4 orang saja.
Namun jangan berpikiran untuk berenang di sana, karena tidak diperbolehkan. Alasannya adalah demi menjaga kebersihan dan ekosistem di dalam guanya. Meski begitu, bisa masuk ke dalam Blue Grotto saja sudah jadi pengalaman tiada dua. Inilah Gua Biru yang ajaib!