Di Pelabuhan Batu Ampar, Menhub meninjau terminal penumpang dan KM Dorolonda 1660 yang akan bertolak dari Batam ke Belawan.
“Mudik lebaran, dari Batam ke Medan atau dari Jakarta ke Medan ini menjadi favorit. Banyak sekali warga yang melakukan, bahkan secara reguler mereka lakukan itu. Disini sudah kita lihat, penumpangnya banyak. Oleh karena itu kita minta bantuan PT. Pelni dan pengelola Pelabuhan untuk menambah fasilitas,” tuturnya.
Beberapa fasilitas yang dianggap Menhub perlu ditambahkan yang pertama adalah memasang tenda besar yang bisa digunakan para penumpang yang sedang menunggu kapal. Ia mengatakan, tenda tersebut berfungsi untuk mempermudah mobilisasi penumpang masuk ke kapal, karena jarak dari terminal sampai ke dermaga kapal dianggap cukup jauh sehingga penumpang harus menggunakan bis untuk menuju dermaga.
“Informasinya pelabuhan yang ada di Belawan bagus, otomatis disini (Pelabuhan Batu Ampar) juga harus ditingkatkan. Kalau lihat kapasitasnya musti ada tenda, jadi nanti container-container yang ada dikurangi, disitu bisa kita berikan tenda agar dari terminal menuju kapal tidak jauh. Tidak perlu naik bis lagi,” jelasnya.
Selain memasang tenda, Menhub juga meminta PT Pelni agar menambah frekuensi kapal guna menampung pemudik dalam masa angkutan lebaran tahun ini.
“Yang penting juga untuk mudik ini, kita menugaskan PT Pelni agar menambah frekuensinya dan ada pelayanan kesehatan,” tambah Menhub Budi.
Kementerian Perhubungan selanjutnya akan melakukan evaluasi untuk menentukan pelabuhan yang akan digunakan sebagai titik keberangkatan KM Kelud dan KM Dorolonda untuk menampung pemudik dari Batam menuju Belawan. Terdapat dua alternatif pelabuhan yang nanti akan digunakan salah satunya, yaitu Pelabuhan Sekupang dan Pelabuhan Batu Ampar.
“Kita evaluasi dulu. Alternatifnya, kita perbaiki yang disini atau kita kembali ke Pelabuhan Sekupang. Karena kita lihat memang fasilitasnya kurang maksimal disini (Pelabuhan Batu Ampar),” ungkap Menhub.
Sementara itu, terkait aspek keselamatan pelayaran, Direktorat Jenderal Perhubungan laut Kemenhub telah berkoordinasi dengan BMKG untuk memonitor kondisi cuaca. Kemudian, Menhub juga berpesan kepada awak kapal agar memiliki daftar manifest seluruh penumpang yang ada di kapal.
“Sejauh ini kalau Batam ke Medan tidak terlalu rawan, namun demikian kami sudah minta kepada Pak Dirjen Perhubungan Laut untuk secara dini berkoordinasi dengan BMKG untuk tetap memperhatikan cuaca. Kemudian satu yang penting, manifest harus terdaftar. Jadi yang beli tiket, dalam manifest, dan di lapangan itu harus cocok. Karena itu penting. Keselamatan kita lihat dari situ,” tutup Menhub.
Dalam kunjungannya, Menteri Perhubungan didampingi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo, Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya L Tobing, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Nurdin Basirun. (LNM/RDL/CA/HA)