Sampai hari ini, saya melihat masih banyak di sosmed, terutama para Ahoker yang masih memperdebatkan, apakah perceraian Ahok itu fakta, atau hoax. Sebagian belum dapat menerima perceraian itu sendiri dengan alasan itu bertentangan dengan keimanan Kristiani yang di anut oleh Ahok, sebagian lagi menyebutkan bahwa itu adalah fitnahan, belum percaya kalau tidak mendengar dari mulut Ahok sendiri serta politisasi oleh lawan Ahok, bahkan ada yang mengancam mau mencabut dukungan kepada Ahok kalau sampai bercerai dan sebagainya.
Melalui tulisan ini, semoga saya bisa menjelaskan seutuhnya benar tidaknya berita tersebut, bila benar apa buktinya, bila hoax apa buktinya dan bagaimana saya menyikapi hal tersebut.
Tanggal 31 Januari 2018 kemarin, saya dan mungkin juga pembaca telah membaca di berbagai berita mengenai ditundanya sidang perceraian tersebut dan dialihkan menjadi tanggal 7 Februari 2018. Berita ini bahkan disampaikan oleh berbagai media mainstream yang cukup kredibel, mulai dari detik, kompas, tribun serta lainnya.
Secara garis besar berita tersebut mengatakan bahwa perceraian tersebut dipicu atas hadirnya pihak ketiga sejak 7 tahun yang lalu dalam rumah tangga Ahok dan Veronica Tan yang telah dibina lebih kurang 20 tahun. Lelaki perebut istri orang tersebut bernama Julianto Tio (JT), sesuai pengakuan Fifi, adik Ahok.
Dari sumber berita yang saya dapatkan juga menyebutkan Julianto Tio atau Ahwa sendiri memiliki usaha yang bergerak dibidang mesin pengolahan makanan, dengan nama perusahaan PT. Tio Niaga Jaya Lestari yang beralamat di Jalan Marina Raya Rukan Cordoba Blok H No. 16, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Ruko tempat Julianto berkantor berada di deretan Blok H, tepatnya di samping Ruko J&T Express.
Baiklah, kita bedah dulu dua paragrap diatas, Bila seandainya berita tersebut tidak benar, yang menjadi pertanyaan saya adalah. Pertama, kenapa Veronica Tan tidak melakukan konferensi pers untuk mengklarifikasi hal tersebut karena lazimnya apalagi tokoh masyarakat seperti seorang Veronica Tan bila diterpa hal yang berbau fitnah terutama yang menyangkut nama baik diri sendiri maupun keluarganya, pasti akan memberikan klarifikasi untuk menjernihkan masalah yang ada.
Kedua, bila berita tersebut tidak benar, kenapa Fifi, adik Basuki Tjahaya Purnama berani mengungkapkan perceraian tersebut beserta alasannya ke publik, apakah sang adik mau merusak rumah tangga sang kakak? Di paragrap berikut akan saya jelaskan.
Dalam keterangannya Fifi, adik kandung Ahok dengan jelas menuding bahwa pihak ketiga yang disebutnya sebagai penyebab keretakan rumah tangga Ahok adalah Julianto Tio alias Ahwa, pemilik PT. Tio Niaga Jaya Lestari. Penelusuran saya menemukan alamat lengkapnya seperti yang saya cantumkan diatas. Fakta bahwa Julianto Tio bukanlah tokoh rekaan atau fiktif alias asli ada orangnya.
Bila apa yang disampaikan Fifi tidak benar, tentu akan berimplikasi mulai dari pencemaran nama baik, fitnah yang bisa berujung pada ranah hukum. Sebagai seorang pengacara, Fifi tentu menyadari hal tersebut, jadi sangat tidak mungkin Fifi berani menuduh Julianto Tio tanpa ada bukti dan dasar yang kuat.
Dan yang terpenting, kenapa tertuduh pebinor (perebut bini orang) Julianto Tio diam saja?. Kita saja yang masyarakat awam bila difitnah, pasti marah, apalagi sampai tersebar luas ke publik. Paling tidak akan ada anggota keluarga kita yang melakukan klarifikasi untuk membantah ucapan Fifi bahkan menuntut Fifi ke ranah hukum.
Fakta bahwa Julianto Tio dan keluarganya diam, semakin menguatkan dugaan kebenaran berita tersebut. Jadi bisa dikatakan, suka tidak suka, mau tidak mau, berita perceraian Ahok dan Veronica Tan harus kita terima benar adanya.
Lantas apakah yang dilakukan Ahok untuk menuntut cerai istrinya salah dan bertentangan dengan iman Kristiani?
Mengutip perkataan Ahok sendiri melalui
goresan tinta emas, Ahok memberi pesan seputar cinta dan perceraian.
Tulisan itu dibuat tanggal 1 Januari 2018.
Untuk Deska dan Fannya
“Love prospers when a fault is forgiven”
Jika salahnya lebih 1x, tergantung, jenis kesalahan.
Apapun ketidakcocokan, sakit, ekonomi, dll. tetap tidak boleh cerai, kecuali berzinah! Jadi jangan jatuh urusan ini
Salam BTP
Mako Brimob
1-1-2018
Perhatikan kata “berzinah“, jadi bila sampai Ahok sendiri yang menuliskan kata-kata tersebut dan Ahok sendiri memutuskan untuk bercerai, sekali lagi membuktikan fakta zinah benar adanya.
Ahok bukannya tidak pernah berusaha memaafkan dan mempertahankan rumah tangganya. Bukan satu atau dua kali, tapi berkali-kali malah, bahkan Ahok dan anaknya Nicholas Sean Purnama baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama secara jantan pernah mendatangi Julianto Tio dan meminta yang bersangkutan untuk tidak menganggu keluarganya, namun ditolak mentah mentah oleh Julianto Tio.
Bayangkan saja, padahal Ahok ketika itu masih berstatus gubernur mau merendahkan diri untuk memohon dan di tolak mentah-mentah oleh si perebut istri orang tersebut?. Dari situ kita bisa bayangkan betapa angkuhnya Julianto Tio ini.
Walau sebenarnya bila Ahok mau, dengan statusnya sebagai Gubernur, bisa saja dia mempersulit bisnis Julianto Tio, tapi tidak dilakukannya. Ahok menepati janjinya ketika di sumpah sebagai Gubernur untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya, membuat saya semakin kagum kepada beliau.
Ok kembali lagi ke masalah Ahok, menurut saya beliau tidak mengingkari keimanan Kristianinya, tulisan di surat dan kata zinah telah membuktikannya dan kata-kata tersebut memang ada dan tercantum dalam Alkitab. Kitab suci yang diyakini oleh beliau.
Kemudian ada yang mengatakan soal pengampunan, itu juga sudah berkali-kali beliau berikan untuk menjaga keutuhan rumah tangganya, mau pengampunan yang bagaimana lagi? Apakah harus sampai melihat istrinya bawa masuk laki-laki bejat itu masuk ke kamar? Dan masih diampuni juga?.
Hadeh, ngomong sih memang gampang, Cobalah posisikan diri kita sejenak sebagai Ahok, coba pikirkan kalau seandainya kita yang mengalaminya, bagaimana perasaan kita?. Minimal kita akan datangi pria tersebut, mulai dari berbicara baik baik, mengancam, mengintimidasi sampai menggunakan kekerasan fisik.
Jadi kesabaran dan pengampunan yang diberikan Ahok sudah lebih dari cukup. Bila Ahok sampai memutuskan untuk bercerai, berarti kesabaran itu telah sampai pada garis batasnya sebagai manusia.
Saya pribadi, berharap masih ada sekali lagi pengampunan dari beliau dengan syarat si Julianto Tio, Pebinor (perebut istri orang) itu benar-benar berhenti mengganggu keluarga Ahok melalui tekanan-tekanan pemberitaan terhadap Julianto Tio.
Namun saya juga menyakini keputusan Ahok tentu sudah melalui pertimbangan yang panjang, apalagi selama beliau di penjara, banyak waktu untuk intropeksi, merenung dan berpikir dengan pikiran yang jernih dan matang. Jadi apapun keputusan beliau nanti, tidak mengurangi dukungan saya kepada beliau. Saya bangga menjadi Ahoker sebangga diri saya sebagai Jokower.