Orang Tua Wajar Pikun? Cara Berpikir Keliru!
Salah satu hal yang sangat memprihatinkan, adalah begitu banyak orang yang termakan oleh cara berpikir yang keliru. Salah satunya adalah “Orang tua wajarlah pikun”. Akibatnya, tanpa sadar, orang yang membiarkan pikiran negatif ini bersemi dalam dirinya, akan menuntun dirinya ke jurang kepikunan.
Ada benang merah yang menghubungkan dengan the wisdom words “You are what you think”. Anda akan menjadi seperti apa yang anda pikirkan, Karena apa yang kita pikirkan terus menerus dan yakin, maka tanpa sadar akan menjadi doa
Satu-satunya organ tubuh manusia yang dapat dirawat hingga akhir perjalanan hidup adalah otak. Bertolak belakang dengan mesin, yang semakin sering digunakan, akan semakin menurun daya dan kemampuan bekerja. Salah satu contoh nyata adalah sepeda motor, sesudah digunakan sekian lama, walaupun tetap dirawat, namun tetap saja kemampuan mesin sudah tidak lagi maksimal seperti ketika baru dibeli. Sebaliknya, otak manusia, semakin sering digunakan, maka akan semakin tajam dan semakin banyak dapat dimanfaatkan.
Tak seorangpun di dunia ini yang mampu melawan kodratnya, Yakni suatu waktu akan menua, seiring dengan pertambahan usia. Akan tetapi menjadi tua, tidaklah serta merta orang menjadi pikun, karena otaknya tidak lagi mampu untuk mengingat dan berpikir. Tentu saja, untuk dapat mencapai kondisi tersebut, harus ada upaya secara berkesinambungan sejak sedini mungkin. Bila menunggu hingga menua baru mau mulai merawat dan mengoptimalkan kinerja otak, agaknya mungkin sudah terlambat.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa seiring dengan semakin bertambahnya usia, maka otak kita akan mengalami berbagai perubahan stuktur sehingga suka atau tidak suka, fungsi maksimalnya akan mengalami penurunan. Tetapi tingkat “keausan” otak dapat dihambat dengan cara sederhana, yakni memanfaatkan sebanyak mungkin. Baik melalui rangsangan membaca dan menulis, juga dengan cara selalu memotivasi diri, agar selalu berpikiran positif.
Jangan Pernah Meracuni Diri Dengan Berpikir “Orang Tua Biasa Pikun!”
Karena bila hal ini, dibiarkan berlarut dan menguasai otak kita, maka secara tanpa sadar, pemikiran yang terus diulang-ulangi ini, akan direkam oleh alam bawah sadar yang lazim disebut “Subconscious mind”. Maka perintah otak akan dikirimkan ke seluruh organ tubuh, yakni “Proses kepikunan dimulai”. Menerima pola pikir, bahwa kalau orang tua maka wajarlah bila:
- Sering sakit
- Mulai pelupa
- Sulit berkonsentrasi
Bila hal cara berpikir seperti ini di terima, maka ibarat orang yang dengan sengaja minum racun, untuk membunuh dirinya perlahan lahan. Karena itu, bila orang meyakini bahwa setiap orang yang sudah menua, wajar kalau sakit sakit maka ia akan mulai digerogoti berbagai gangguan kesehatan. Dan bila orang meyakini bahwa kalau sudah tua, maka wajarlah orang akan menjadi pikun, maka dapat dipastikan, sebelum menua, ia sudah mulai mengalami kepikunan. Dalam hal ini berlaku hukum “You are what you think”, anda akan menjadi sesuai dengan apa yang diyakini”
Ditulis berdasarkan Pengalaman Pribadi
Saya pernah mengalami geger otak yang parah sewaktu masih muda akibat jatuh dari pohon dengan kepala tiba di tanah terlebih dulu.. Sehingga mengalami kepikunan dini. Saya tidak mampu mengingat apakah sudah sarapan atau belum, sehingga saya makan pagi berkali-kali. Saya ke bank untuk mencairkan selembar check. tapi ketika Kasir minta agar saya menanda tangani bahwa saya sudah menerima dengan cukup, saya tidak mampu menyelesaikan tanda tangan saya. Sehingga Kasir menolak membayar, walaupun uang tersebut adalah dari rekening pribadi saya sendiri. Sehingga mereka menelpon istri saya untuk datang,
Setiap Hari Berlatih Diri
Saya sangat sedih karena di usia masih muda saya sudah tidak mampu mengingat lagi. Bersyukur, istri saya selalu menyemangati agar saya setiap hari berlatih, dengan membaca dan menulis di catatan harian, serta mengulangi menengok album foto yang lama, untuk melatih ingatan. Bersyukur setelah lebih satu tahun, saya sembuh. Sejak saat itu, saya terus berlatih diri dengan berbagai cara, antara lain membaca, menulis dan mengisi teka teki silang serta mendengarkan musik lembut. Karena musik yang bernuansa alam memiliki daya “sound therapy ”
Membaca dan Menulis Adalah Cara Melawan Pikun Paling Efektif
Karena itu, saya selalu menyempatkan diri untuk membaca dan menulis setiap hari. Cara sederhana dan tidak butuh biaya tapi sangat efektif mencegah kepikunan.
Hasilnya, hingga menapaki usia ke 77. saya dan istri sehat lahir dan batin. Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi orang banyak. Karena pikun, tidak lebih baik daripada mati.
Untuk membaca tulisan inspiratif dari saya yang lainnya, silahkan klik di sini
Tjiptadinata Effendi