Setiap kota di Italia pasti memiliki piazza atau alun-alun kota, sebuah area publik yang dikelilingi bangunan-bangunan, tempat masyarakat setempat berinteraksi. Bangunan-bangunan itu biasanya terdiri dari Gereja utama, kantor pemerintahan, rumah penduduk dan pertokoan. Selain untuk bersantai, piazza juga bagaikan sebuah simbol atau identitas kota itu sendiri, dari sejarahnya, kultur masyarakatnya, makanan khasnya dan lain-lain.
Konsep piazza, sudah ada sejak zaman Romawi kuno namanya konsep “kota ideal”. Konsep perencanaan kota yang digagas oleh Marco Vitruvio Pollione, seorang arsitek dan penulis Romawi yang diakui sebagai ahli teori arsitektur paling terkenal sepanjang masa. Dan hasil pemikiran dari Vitruvio ini masih dipertahankan masyarakat Italia sampai sekarang.
Lebih dari 20 piazza besar ada di Kota Roma, seperti : piazza San Pietro, piazza del Popolo, piazza Colonna dan piazza Navona salah satunya. Piazza Navona dibangun dengan arsitektur bergaya Roma barocca, sebuah gaya seni yang lahir di kota Roma. Piazza ini letaknya tidak jauh dari Pantheon, dibangun oleh keluarga Pamphili untuk mengenang kebesaran keluarga bangsawan Pamphili yang sangat berpengaruh dalam perpolitikan Italia saat itu.
Palazzo Pamphilj, piazza Navona Roma.
Karena berada di pusat kota Roma , untuk mencapai tempat ini tidaklah sulit. Hampir semua transportasi umum di kota ini pasti melewati tempat ini. Bisa menggunakan tram, bis umum, metropolitana ( subway dalam bahasa Italia) atau berjalan kaki sambil menikmati suasana kota Roma yang sibuk.
Jika menggunakan metro, kita tinggal mencari stasiun metro terdekat dan memilih metro yang berada di jalur B. Dengan merogoh kocek sekitar €1,5 (1,5 Euro) untuk single trip atau €6 (6 Euro) untuk paket satu hari perjalananan, kita bisa sampai dengan cepat dan turun di stasiun Colosseo. Kemudian berjalan kaki sekitar 5-10 menit dan sampailah di piazza Navona.
Tapi jika kita tertarik menggunakan bis umum , pilih bis nomor 87 (dari halte Colosseo), bus nomor 492 (dari piazza Barberini), dan bus nomor 70 (dari terminal Termini). Ketiga bis ini pasti melewati piazza , kita bisa turun di halte bis terdekat di sekitar piazza Navona.
Sistim transportasi di kota-kota besar di Italia seperti di Roma, Milan, Torino dan lain-lain biasanya menggunakan sistim tiket terusan. Cukup membeli tiket terusan selama satu hari, tiket itu bisa dipakai untuk metro, bus dan tram. Dengan kata lain, satu tiket yang dibeli, kita bisa gunakan untuk menaiki transportasi-transportasi lain tanpa harus membayar tiket lagi.
Fountain of the Four Rivers.
Di panas teriknya kota Roma saat musim panas, tiga air mancur yang megah di tengah piazza ini justru memberikan kesejukkan: Fountain of the Four Rivers, La fontana del Moro dan La fontana del Nettune. Terlihat disalah satu air mancur ini , berdiri tegak sebuah tugu granit yang kokoh Obelisk Agonale atau obelisk Mesir setinggi 16,54 meter, salah satu dari tiga belas obelisk Mesir yang ada di kota Roma.
Fountain of the Four Rivers, dibangun antara Juli 1648 sampai Juni 1651 terdiri dari empat patung marmer putih hasil karya para arsitek barocco ternama saat itu : arsitek GAFancelli, Francesco Baratta, Antonio Raggi dan Claude Poussin. Patung-patung setinggi lima meter ini di buat atas perintah Paus Innocent X, patung simbol air kehidupan yang mewakili empat sungai terkenal di dunia: sungai Nil, Gangga, Danube dan Río de la Plata.
La fontana del Moro.
Air mancur kedua La fontana del Moro terletak di sisi selatan di bawah jendela Pamphili Palace. Mulai dibangun tahun 1574 dan selesai tahun 1654 setelah mengalami berbagai perubahan. Patung il Moro atau marmer patung Cushi berjuang dengan lumba-lumba diukir oleh Giovanni Antonio Mari.
Yang ketiga adalah La fontana del Nettune di ujung utara piazza Navona, karya pematung Gian Lorenzo Bernini yang selesai tahun 1652. Awalnya bernama Fontana dei Calderai, air mancur yang didedikasikan untuk untuk keluarga Calderai , keluarga pengusaha yang sangat membantu pembangunan ekonomi Roma saat itu.
Zaman dahulu tempat ini bernama “Stadio di Domiziano “sebuah stadion atletik Yunani yang bangun Kaisar Domitianus sekitar tahun 86 SM. Antara tahun 1890-1900 tempat ini mengalami perombakan total, namun bentuk aslinya “arena” atau stadion tetap dipertahankan dan masih terlihat sampai sekarang, bentuk persegi panjang dengan lengkungan di salah satu sisinya.
Di sisi barat piazza berdiri Gereja Sant’Agnese in Agone (latin: Ecclesia Sanctæ Agnetis in Agone). Gereja bergaya barocco, proyek pertama Girolamo Rainaldi yang di rancang pada tahun 1652 atas perintah Paus Innocent X Pamphili. Gereja megah yang selesai dibangun tahun 1657 didedikasikan untuk Saint Agnes , seorang gadis belia yang mati sebagai martir di stadion Domitian tepat dimana gereja ini berdiri.
Gereja Sant’Agnese in Agone.
Bangunan lainnya adalah palazzo Pamphilj, dibangun oleh Girolamo Rainaldi antara tahun 1644-1650. Bangunan megah ini pada mulanya rumah kediaman keluarga bangsawan Pamphilj yang kuat dan kaya raya. Memiliki tiga taman yang luas dan indah , dekorasi ruangan yang istimewa khas para bangsawan Roma dan dirancang oleh para seniman terkenal saat itu. Namun sayang, bangunan megah ini sejak tahun 1920 menjadi Kedutaan Besar Brasil di Italia kemudian menjadi properti pemerintah Brasil sejak tahun 1961.
salah satu ruangan di palazzo Pamphilj.
Musim berganti musim, piazza Navona selalu ramai dikunjungi baik oleh para turis maupun masyarakat di sekitarnya. Menikmati secangkir kopi di pagi hari dan sore hari, atau menikmati ice cream (gelato) di siang hari yang panjang di musim panas. Berkumpul dan bercanda ria dengan teman dan kerabat saat makan siang atau malam di sebuah restoran atau di bar yang banyak bertebaran di berbagai sudut tempat ini.
Jika banyak uang di kantong, berbelanja sesuatu yang menarik dan unik di toko-toko yang berbaris di sepanjang piazza, juga kegiatan yang sangat menyenangkan. Tapi jika hanya ingin duduk santai di dekat air mancur juga diperbolehkan, asal tetap menjaga kebersihan dan mentaati peraturan yang berlaku. Tapi bagi saya yang paling menarik adalah menikmati ice cream kesukaan gelato al pistacchio sambil melihat-lihat karya seni yang bernilai dan mempelajari sejarah yang mengikutinya. Arrivederci…
Sumber :
Trailer piazza Navona: