Waktu saya kecil, jalan-jalan ke ibukota Jakarta adalah kegiatan yang sangat dinanti. Selain banyak tempat yang bisa dikunjungi, perjalanan untuk sampai ke sana juga sangat menyenangkan. Melewati jalan berkelok-kelok di perkebunan teh yang sejuk dan melewati jalan tol pertama Indonesia “ Jagorawi “ yang panjang dan mulus.
Ketika saya dewasa, melewati jalan tol Jakarta-Merak juga menjadi salah satu kegiatan harian saya. Untuk menghemat waktu, saya selalu melewati jalan tol untuk pergi dan pulang dari tempat bekerja. Rumah kami memang dekat dengan pintu gerbang tol serang barat, salah satu pintu gerbang dari jalan tol yang diresmikan tahun 2012. Jalan tol yang membuat pulau Sumatra dan Jawa menjadi lebih dekat.
Kedekatan saya dengan jalan tol masih berlanjut sampai sekarang. Meskipun dari kejauhan, setiap hari saya juga memandangi jalan tol pertama di dunia. Jalan tol “Autostrada A8” atau “Autostrada dei Laghi” yang dibangun pada tahun 1924 atas ide seorang Insinyur Italia bernama Piero Puricelli.
“Autostrada dei laghi” musim dingin 2016.
Mengapa disebut jalan tol “Autostrada dei Laghi”? Karena pada waktu dibangun, jalan tol ini dibutuhkan untuk menyatukan kota Milan dengan kota-kota terdekatnya, kota Como dan Varese. Dua kawasan wisata yang memiliki danau-danau yang indah, danau Como dan danau Maggiore.
Insinyur Piero Puricelli lahir dari pasangan Angelo dan Carlotta Combi tanggal 4 April 1883 di kota Milan. Berlatar belakang dari keluarga pengusaha yang berpengaruh di Italia, beliau lulus dari Sekolah Politeknik Zurich bidang teknik tahun 1905. Gelar bangsawan Conte dari Lomnago, membuatnya dekat dengan keluarga Savoia dan tahun 1917 beliau menjadi salah satu penerima gelar kehormatan dari kerajaan Italia.
Insinyur Piero Puricelli.
Meskipun pada tahun 1923 di Italia kendaraan yang beredar di jalan-jalan Italia masih sedikit, tapi Piero Puricelli mempunyai pemikiran yang lain. Sebuah pemikiran dimana kendaraan bermotor akan memiliki peran yang sangat penting di masa depan. Dan lahirlah ide – ide briliannya, untuk menciptakan jalan raya yang hanya bisa dilewati kendaraan bermotor saja, tanpa ada gerobak, sepeda dan pejalan kaki dan ide keharusan membayar untuk menutup biaya konstruksi dan manajemen jalan raya.
Setelah mendapatkan izin dari pemerintah yang berkuasa saat itu, ide jalan raya modern pertama itu diwujudkannya dalam waktu 15 bulan. Pada tanggal 21 September 1924, bagian pertama jalan tol Milan-Varese di resmikan di kota Lainate, sekaligus menjadi jalan tol pertama di dunia. Pemotongan pita dilakukan oleh Raja Vittoria Emanuele III ditemani oleh Piero Puricelli, dilanjutkan dengan konvoi kendaraan bersama para tamu dan para jurnalis.
Peresmian jalan tol pertama di dunia 1924.
Dalam beberapa tahun pertamanya, jalan tol Milan-Varese-Como belum memiliki loket khusus pembayaran. Beberapa petugas berseragam akan berdiri di depan pintu gerbang dan memberi hormat pada setiap kendaraan yang keluar masuk jalan tol. Setelah kendaraan berhenti, petugas akan mengambil uang pembayaran sesuai tarif yang ditentukan.
Jalan tol waktu itu juga tidak buka selama 24 jam, mulai dibuka pukul 06.00 pagi dan ditutup pukul 01.00 dini hari. Demikian juga dengan jalur jalan, hanya memiliki dua jalur saja dan satu jalur untuk masing-masing arah.
Namun seiring berjalannya waktu, 17 loket pembayaran kemudian dibangun bersamaan dengan pembangunan 100 km jalan tol penghubung berikutnya. Beberapa ruas jalan tol baru juga mulai di bangun di beberapa wilayah Italia. Banyak teknisi dari berbagai negara mulai berdatangan ke kota Lainate. Mereka ingin mempelajarinya, kemudian membuat jalan tol di negara mereka masing-masing.
Di tahun tiga puluhan, ketenaran Piero Puricelli mulai merambah ke negara tetangga. Bersama timnya, beliau mampu menunjukkan kemampuannya membangun jalan tol di Jerman. Sekaligus mencoba metode barunya menggunakan paving dari lempengan beton. Namun sayang, pembangunan jalan tol sepanjang 17.000 km di Eropa tidak bisa diselesaikannya karena pecah perang dunia II.
Pintu gerbang “Autostrada dei Laghi” tahun 1924.
Di waktu bersamaan, Piero Puricelli bersama Arturo Mercanti, direktur Automobile Club of Milan dan insinyur Alfredo Rosselli bekerja sama membangun sebuah arena sirkuit mobil “Autodromo di Monza. Pembangunan sirkut ini di mulai akhir Januari 1922 dan diselesaikannya dalam waktu yang singkat. Sirkuit yang mereka bangun diresmikan pada tanggal 28 Juli 1922, termasuk sirkuit terbesar ke tiga didunia setelah Indianapolis di Amerika Serikat dan Brooklands di Inggris.
Disepanjang hidupnya, selain memimpin perusahaan miliknya, banyak juga kegiatan yang telah dilakukannya. Dua gelar kehormatan di terimanya, pertama dari Universitas politeknik Milan tahun 1927 dan yang kedua dari Universitas Politeknik Berlin tahun 1938. Insinyur Piero Puricelli meninggal di Milan pada 8 Mei 1951 dan di kenang sebagai “Papa” dari jalan tol karena ide dan karyanya yang luar biasa.
Saat ini Autostrada dei Laghi sebagai “Ibu dari semua jalan tol” mempunyai fungsi yang sangat penting. Menjadi salah satu jalan tol penyokong lalu lintas yang tinggi yang menuju kota Milan maupun sebaliknya. Menjadi salah satu rute yang dilintasi sebagian besar kendaraan yang membawa barang dari Italia ke Eropa utara. Juga menjadi salah satu jalan tol yang terkoneksi dengan bandara Malpensa Milan dan ke pusat pameran Milan (Rhofiera).
Sedangkan untuk seluruh jalan tol yang ada di Italia, semuanya dikelola oleh Autostrade per l’Italia S.p.A. Perusahaan Italia yang bergerak dibidang infrastruktur dan pembangunan bandara udara. Perusahaan yang berdiri tahun 2002 merupakan bagian dari group Atlantia dan keluarga Benetton sebagai pemegang saham utama.
“Autostrada dei laghi” tahun 1950.
Sekarang hampir semua negara di seluruh dunia memiliki jalan tol, jalan yang sambung menyambung, melewati batas kota dan batas negara. Jalan yang bisa menginspirasi perkembangan teknologi, ekonomi maupun bisnis. Jalan yang telah memberikan banyak kontribusi pada perubahan zaman dan perkembangan yang terjadi. Meskipun untuk menikmatinya, kita harus membayar, seperti ide awal yang menciptakannya. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri, jalan tol tetap memberi banyak manfaat bagi kita semua. Arrivederci…
Video peringatan 90 tahun jalan tol pertama di dunia.