Menyamakan Hobi
Tiap minggu dan liburan suami pasti pergi memancing dengan menggunakan perahu untuk mendapatkan ikan serta menyalurkan hobinya. Karena dia ingin selalu bersama suami, maka teman saya sebut saja namanya Ida, ikut suami pergi memancing .
Tetapi setiap kali naik perahu, selalu mabuk ombak. Dan hal ini tidak hanya berlangsung selama memancing, tapi rasa sakit kepala serta pusing dan muntah-muntah.terus berlanjut hingga pulang ke rumah.
Setiap minggu dia terpaksa menahan semua ini, karena tidak ingin suaminya pergi memancing sendirian. Ia senang menengok suaminya happy, karena bisa menekuni hobinya, tapi dirinya sendiri harus menanggung derita. Dan merasa ia tidak akan mampu bertahan lebih lanjut.
Agar Sama Sama Senang
Agar dapat mendampingi suami, sebenarnya tidak perlu Ida ikut naik perahu, kalau benar-benar tidak kuat. Yang penting Ida menemani suami pergi memancing dan bisa duduk-duduk saja di tepi pantai atau mencari kesibukan dengan mendengarkan musik, atau jalan-jalan.
Sementara menunggu suami selesai memancing, jadi tidak harus memaksakan diri hanya demi menyenangkan hati suami. Karena apapun yang dipaksakan, tidak akan mampu bertahan lama.
Saya ceritakan kepada Ida, bahwa suami saya juga hobi memancing, tapi karena bagi saya sama sekali tidak ada masalah duduk berjam-jam di perahu dibuai ombak, maka saya selalu ikut bila suami mancing dengan menggunakan perahu.
Atau kami duduk berdua di tepi sungai sambil memancing. Sehingga dengan demikian, suami dan istri sama-sama senang.
Kalau Hobi tidak sama
Jangan kecil hati dulu kalau hobi tidak sama. Misalnya saya senang sekali nanton TV, film-film kungfu, drama dan lain-lainnya, sedangkan suami tidak begitu suka nonton film kecuali kungfu dan action.
Maka tentu saja suami tidak musti memaksa diri untuk ikut menonton Biasanya bila saya sibuk nanton TV suami duduk di samping saya sambil menulis atau melakukan pekerjaan lain. Sehingga dengan demikian, kami tetap selalu bisa bersama-sama, tanpa ada rasa keterpaksaan.
Ada beberapa hobi yang bisa disamakan, seperti dulu pada tahun 1980 an ketika suami saya hobi main radio ORARI, mulanya saya merasa terganggu dengan berisiknya, tapi saya coba mendengarkan.
Lama-lama saya tertarik juga untuk bergabung sehingga kami mempunyai hobi yang sama. Begtitu juga dengan berpergian. Dulu suami saya tidak suka traveling, karena ia lebih suka berkebun di rumah,
Tapi karena saya senang sekali bila ada kesempatan bisa traveling, maka suami saya berusaha untuk menyukainya. Akhirnya tanpa terasa, hobi traveling sudah menjadi hobi kami berdua.
Hal-hal yang tampaknya kecil dan sepele, bilamana tidak dicarikan solusinya, maka lama-lama akan menjadi ganjalan dalam keharmonisan berumah tangga.
Apalagi bila salah satu merasa tertekan, karena harus melakukan sesuatu yang membuat dirinya menderita. Dalam cinta yang tulus, jangan ada rasa keterpaksaan, sekecli apapun, karena bila dibiarkan, dapat menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu meledak dan menghancurkan semuanya.
Ini sekelumit pengalaman yang bisa disimak bersama .
17 Juli 2019.
Salam saya
Roselina