Kejadian bencana gempa dan tsunami yang melanda kota Palu, Donggala, dan Sigi pada 28 September 2018 lalu menyebabkan banyak korban jiwa dan harta benda. Setidaknya lebih kurang dua ribu jiwa melayang, dan diperkirakan masih ada ribuan lainnya yang tertimbun di lokasi bencana.
Namun kejadian tersebut juga memunculkan beragam kisah inspiratif. Sebelumnya pernah muncul kisah seorang bocah bernama Izrael yang ingin mengikuti Jokowi. Sedangkan kisah kali ini adalah tentang ketegaran seorang anak perempuan cantik bernama Jihan Zahira yang berada di kaki Gunung Gawalise, sisi barat Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sosok bocah cilik yang baru menginjak usia 3 tahun tersebut pertama kali diceritakan ke media oleh seorang relawan yang bernama Bayu Andrein. Ketika itu dirinya menuju lokasi bencana di Palu bersama dengan Yayasan Karampuang yang memiliki hubungan kerjasama dengan UNICEF pada tanggal 12 Oktober 2018.
“Kami berangkat kesana tanggal 12 Oktober 2018 dan kedua lembaga itu melakukan trauma healing buat anak-anak. Saya melihat Jihan di sana berbeda dengan yang lain,” jelas Bayu Andrein kepada Liputan6.com pada Rabu 17 Oktober 2018.
Melalui akun Instagram pribadi, Bayu membagikan deretan unggahan tentang bocah tersebut dan kondisi di lokasi bencana. Jihan yang bernama lengkap Zihan El Jenahara tetap terlihat kuat, tegar, dan ceria meski rumahnya hancur berantakan usai bencana gempa terjadi.
Dalam ceritanya, Bayu juga menjelaskan dalam sebuah video singkat yang menyebutkan bahwa ibunda Jihan sedang berada di Arab Saudi, sementara ayahnya sedang sakit. Saat ini, sang bocah menjalani kesehariannya bersama sang nenek di pengungsian setelah gempa dan tsunami menghantam Palu.
Jihan tidak hanya berwajah cantik, namun juga memiliki ketegaran yang membuat Bayu dan warganet sangat kagum. Bagaimana tidak, sang bidadari kecil di kaki Gunung Gawalise itu tidak menitikkan air mata menghadapi bencana dan kondisi yang tengah dialami saat ini.
“Jihan te boleh menangis om, nanti Allah marah (Jihan tidak boleh menangis om, nanti Allah marah),” ucapnya seperti keterangan yang dituliskan Bayu di kolom ketengan potret Jihan yang diunggah 15 Oktober 2018.
Melihat kekuatan dan ketegaran Jihan usai gempa dan tsunami Palu, Bayu dan warganet tiada hentinya memberikan dukungan dan doa.
“Mungkin saya tidak akan selalu bersamamu tapi doa kami semoga yg mendatangimu dari berbagai penjuru telah ALLAH sisipkan sebuah berkah untukmu pada kedua tangan mereka. Amin,” tulis Bayu.
Jihan hanyalah salah satu dari ribuan anak-anak yang harus kehilangan rumah dan kini tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Berkat kerja keras para sukarelawan dan gerak cepat pemerintah. Kini kehidupan kota Palu sendiri pelan-pelan mulai menggeliat. Praktik jual beli hingga penyediaan jasa pun sedikit-sedikit sudah mulai bangkit.
Sedangkan di kawasan Jalan Banteng, saat ini pada malam hari juga mulai ada sejumlah kios yang menjajakan daging, ikan, sayur, dan buah dalam jumlah besar.
Semoga senyum bidadari cantik ini dapat menjadi inspirasi tidak hanya bagi anak-anak dan para korban bencana, namun juga untuk kita semua bahwa selalu akan ada tjahaya setelah mendung berlalu.
Sumber: Liputan6
Trailer Jihan Gadis Cantik Korban Gempa Palu
https://youtu.be/ZkYWpZNVHm0