Pada umumnya, orang sangat hati-hati sekali terhadap halnhal yang dapat membahayakan hidupnya. Apalagi sesuatu yang dapat meracuni dirinya, baik berupa makanan, minuman, maupun berupa udara yang di hirup. Akan tetapi secara tanpa sadar, banyak orang telah membiarkan racun yang dapat menghancurkan hidupnya, bersarang dalam dirinya.
Bukan hanya dalam waktu sehari dua hari, malahan selama bertahun tahun, bahkan hingga akhir hayat. Racun itu tidak berbau dan tidak berwarna, serta tidak tampak secara kasat mata, namanya adalah: “Pikiran negatif”
Karena bilamana kita membiarkan pikiran negatif menguasai diri kita maka hampir dipastkan akan berakibat pada sesuatu yang negatif. Pikiran yang diulangi terus menerus akan mengendap di dalam alam bawah sadar kita dan secara tidak langsung kita sudah melakukan sugesti negatif atau menghipnotis diri sendiri bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Maka hampir dipastikan apa yang dikhawatirkan sungguh-sungguh akan terjadi. Karena kekuatan pikiran manusia memang dapat membangun sesuatu yang positif dalam dirinya dan juga sebaliknya dapat menghancurkan dirinya sendiri.
Misalnya seperti ini, ada seorang wanita yang selalu mencurigai suaminya dan secara berulang ulang berpikir “Kalau begini terus terusan kelakuan suami, saya bisa batuk darah”. Afirmasi yang dilakukan berulang-ulang maka secara tanpa sadar ia sudah mengutuki dirinya sendiri.
Pikiran bawah sadar yang dikenal dengan istilah “subconscious mind” akan menjadikan apa yang dipikirkannya menjadi sebuah kenyataan. Maka seperti apa yang secara berulang-ulang dipikiran dan diucapkan, maka wanita tersebut benar-benar batuk darah walaupun belum tentu suaminya seperti yang dipikirkannya.
Pikiran Mendahului Realita
Pikiran manusia selalu mendahuli realita. Petinju yang sebelum bertanding sudah kalah gertak dengan lawannya dan berpikir bahwa ia akan kalah maka akhirnya memang ia kalah. Mungkin masih ingat dengan gaya Mohammad Ali yang selalu menggunakan taktik ini yakni menggempur lawannya dengan berusaha menjatuhkan mental lawan sebelum bertanding dan ternyata dalam banyak hal taktiknya menggena. Lawannya, termakan oleh psywar atau perang urat syaraf yang diumpankannya.
Dalam hidup keseharian pasti setiap orang pernah merasakan betapa apa yang dipikirkan secara terus menerus maka akan menjadi kenyataan. Misalnya kalau orang percaya dan menyakini bahwa kalau terlambat makan ia akan pusing. Maka tanpa sadar ia sesungguhnya sudah memprogram dirinya sendiri yakni “Kalau telat makan, maka akan pusing”. Alam bawah sadar atau subconscious mind-nya akan berkerja secara alami untuk mengerjakan apa yang diprogramnya.
Ketika kita berinteraksi dengan lingkungan di mana kita berada maka kita menggunakan conscious mind atau pikiran sadar. Sementara itu di dalam diri kita ada sebuah kekuatan dahsyat yang disebutkan subconscious mind atau alam pikiran bawah sadar.
Hukum Tabur Tuai
Hidup kita tidak akan pernah lepas dari hukum tabur dan tuai. Oleh karena itu mutlak diperlukan selalu membersihkan pikiran kita dari segala hal-hal yang bersifat negatif. Ibarat kita setiap hari membersihkan kamar kita dengan menyapu debu dan membuang semua sampah-sampah. Maka pikiran kita juga mutlak perlu dibersihkan dari apa saja yang dapat menciptakan sesuatu yang negatif dalam diri kita.
Pernah ada kisah, mahasiswa kedokteran diuji mentalnya. Semua diwajibkan hadir dalam autopsi mayat yang sudah dikuburkan selama 3 hari. Semua diminta agar mengenakan masker untuk meminimalisasi bau busuk dari kuburan yang akan digali. Begitu kuburan mulai digali dan petinya dibuka, beberapa orang di antara mahasiswa kedokteran ini jatuh pingsan. Padahal sesungguhnya di dalam peti tidak ada apa-apanya. Hanya sekadar melakukan psikotest bagi mahasiswanya.
Hal ini menunjukkan betapa pikiran seseorang sangat berpengaruh terhadap fisiknya. Untuk mengantisipasi agar jangan sampai pikiran negatif mengendap dalam diri kita, maka perlu kita setiap hari melakukan introspeksi diri. Cara ini sangat efektif untuk membangun kesadaran diri kita agar selalu berpikiran positif dan menjauhkan diri dari mengisi hidup dengan keluh kesah.
Jangan lupa, pikiran positif akan membangun hidup yang positif, sebaliknya bila pikiran negatif dibiarkan mengendap, maka akan terjadi penghancuran diri secara lambat, tapi pasti
Semoga bermanfaat
Tjiptadinata Effendi