Hidup penuh dengan penilaian penilaian. Ketika kita menilai tentang prilaku orang lain, baik dalam kehidupan pribadi, maupun ketika berinteraktif dalam hubungan dengan masyarakat. Jangan lupa, bahwa orang juga menilai diri kita. Yang namanya menilai, bisa bersifat objektif, bisa juga subjektif, tergantung hubungan kita dengan seseorang.
Secara umum kita menganggap diri kita adalah orang baik. Karena suami atau istri dan anak anak kita sering mengatakan kepada kita. Begitu juga sahabat dekat kita, juga mengatakan kita orang baik. Bahkan kemungkinan, seorang penjahat juga merasa dirinya adalah orang baik bagi keluarganya. Ia memiliki alasan tersendiri, untuk membenarkan segala tindakannya, yang menurut kita adalah tindakan Kriminal.
Orang Baik-Baik, Ternyata Melakukan Tindakan Sadis
Akan tetapi belakangan ini, banyak terjadi, orang yang selama ini dianggap orang baik, santun dan menyenangkan, ternyata melakukan hal-hal yang mengerikan. Antara lain, melukai diri sendiri, hingga melukai anggota keluarganya, bahkan tega membunuh anak istri dan orang tuanya. Inilah yang dinamakan stres terselubung. Dari luar tampak baik, tapi sesungguhnya orangnya sedang mengalami frustasi, karena berbagai masalah hidup.
Contohnya adalah baru bulan ini, seorang pria berusia 24 tahun di Australia, menghabisi nyawa ketiga anaknya yang masih balita, membunuh istrinya dan bahkan mertuanya yang sudah renta juga dihabisi.
Sebelumnya, seorang kakek membunuh cucu dan anak mantunya dan kemudian bunuh diri. Padahal selama Ini ia adalah sosok yang dikenal sebagai: orang baik dan santun. Belajar dari berbagai kejadian, maka tidak ada salahnya kita mencoba menilai diri sendiri, sebelum terlambat.
Metoda Sederhana
Walaupun tidak menjelaskan secara detail, namun setidaknya kita akan tahu apakah kita membutuhkan konsultasi dengan seorang Psikiater atau tidak.?
Ambillah selembar foto yang didalamnya ada diri anda, istri atau suami dan anak-anak, serta anggota keluarga lainnya ataupun teman teman anda. Begitu lembaran foto ada ditangan anda, wajah siapa yang pertama kali anda tengok?
Jawaban Pertama
- Diri sendiri
- Istri atau suami
- Anak anak
- Anggota keluarga dan lain lainnya
Jawaban Kedua
- Istri atau suami
- Anak anak
- Diri sendiri
- Anggota keluarga dan lain lainnya
Jawaban Ketiga
Anda sibuk mencari wajah seseorang difoto tersebut, bukan suami dan bukan istri anda, tapi sosok yang diam-diam menarik hati anda. Kemudian baru anda menengok foto istri atau suami dan anak-anak.
Jawaban Keempat
Anda sama sekali tidak tertarik melihat foto keluarga, bahkan begitu menemukan foto keluarga, anda sobek dan masukan kedalam keranjang sampah!
- Bila Jawaban Pertama –Anda termasuk tipe egois, tapi masih dalam tahap wajar
- Bila jawaban Kedua – Anda adalah orang yang patut dijadikan contoh teladan
- Bila jawaban Ketiga –Anda termasuk orang yang kurang mencintai keluarga anda
- Bila jawaban Keempat – Anda berada dalam bahaya. Perlu sesegera mungkin konsultasi dengan Psikiater. Karena anda mengalami mental disorder atau gangguan mental.
Lebih Baik Mencegah Daripada Memperbaiki
Sedini mungkin kita mengetahui kekurangan diri kita, maka kita dapat segera berusaha untuk mengubah dan memperbaki kekurangan diri. Hal ini jauh lebih bermanfaat, ketimbang sesudah terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, baru disesali. Sesuai pribahasa kuno yang tetap relevan adalah : “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak ada gunanya” Karena meratapi yang sudah terjadi tidak akan mengubah apapun.
Sumber referensi : healthymentalitycom /thesimple way to check your mentality
Tjiptadinata Effendi