Pada 8 November 2018 mendatang, dua film Indonesia yang dibuat berdasarkan novel bakal diputar di bioskop. Kedua film itu adalah A Man Called Ahok dan Hanum & Rangga.
Yang pertama adalah film A Man Called Ahok yang bakal dibintangi Daniel Mananta ini mengangkat kisah hidup bekas gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Film ini terinspirasi dari buku berjudul sama yakni A Man Called Ahok karya Rudi Valinka.
Selain Daniel Mananta yang berperan sebagai Ahok, film garapan sutradara Purnama Tuta ini juga dibintangi oleh Denny Sumargo, Chew Kin Wah, Donny Damara, Sita Nursanti, Edward Akbar, dan Jill Gladys.
Sedangkan film Hanum & Rangga terinspirasi dari kisah putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais dan suaminya Rangga Almahendra. Drama buatan rumah produksi MD Pictures ini juga awalnya berwujud novel berjudul Faith & The City yang ditulis Hanum dan Rangga. Sebelumnya, novel-novel hanum rais juga pernah difilmkan, seperti Bulan Terbelah di Langit Amerika dan 99 Cahaya di langit Eropa
Seperti yang tergambar dalam sinopsis dan trailernya yang tayang di Youtube sejak 2 September 2018 lalu, film Hanum & Rangga menceritakan kisah drama percintaan. Hanum (diperankan Acha Septriasa) dan Rangga (diperankan Rio Dewanto) tiba di Bandara JFK, Amerika. Bagi Hanum, New York City masih ingin menahannya. Itu terjadi saat dia menuggu pesawat.
Cooper dari Global New York TV (GNTV) menawarkan kesempatan yang mustahil ditolak Hanum: menjadi produser program acara di televisi GNTV yang meliput dunia Islam dan Amerika. Sebuah cita – cita yang selama ini diimpikan Hanum. Tanpa berdiskusi lagi dengan Rangga, Hanum menerima penawaran Cooper.
Selain Rio Dewanto dan Acha Septriasa, film yang disutradarai Benni Setiawan ini juga didukung oleh Arifin Putro, Titi Kamal dan Alex Abbad.
Semula drama Hanum & Rangga direncanakan tayang pada 15 November 2018. Namun kemudian dimajukan menjadi 8 November 2018 bersamaan dengan penayangan film A Man Called Ahok. Sebuah kebetulankah?
“Hanum Dan Rangga: Faith And The City akan tayang seminggu lebih cepat! Sampai ketemu di bioskop mulai 8 November 2018,” demikian pengumuman dari MD Pictures.
Dengan demikian, Hanum & Rangga bakal bersaing memperebutkan penonton dengan A Man Called Ahok yang juga mulai tayang pada 8 November 2018.
Film Hanum & Rangga sendiri merupakan film drama yang mengusung thema percintaan antara seorang wanita dengan seorang pria, thema yang sudah umum kita temui di berbagai tayangan drama lainnya yang sudah sering tayang di bioskop nasional, kalau tidak horor ya percintaan.
Tentu saja dibumbui oleh dilema atau konflik yang harus dihadapi oleh pemeran si pemeran utama pria maupun wanita, lalu berakhir happy ending, sebuah alur cerita yang sudah bisa tebak tanpa harus menontonnya.
Sedangkan A Man Called Ahok, menawarkan perbedaan yang jarang digarap oleh perfilman nasional, lebih cocok disebut film drama berthema inspiratif. Film yang menceritakan kehidupan seorang Ahok dari masa kecil hingga masa dewasanya di Belitung Timur.
Bila Hanum & Rangga lebih mengekspose gedung-gedung mewah bertingkat di Kota New York yang berkesan glamour, sedangkan film A Man Called Ahok di awal ceritanya lebih memilih menampilkan pemandangan alam Belitung yang indah. Dengan lahan hijau yang luas dan danau kecil di sekitarnya.
Film yang bercerita mengenai bagaimana didikan orang tua, terutama sang ayah yang mampu membentuk kepribadian seorang Ahok untuk tegas dan berani melawan ketidakadilan, penindasan, korupsi dan kolusi antara pengusaha dan pejabat yang dianggap wajar selama ini.
Kisah ini pun dimulai dengan sebuah wejangan Denny Sumargo yang berperan sebagai ayah Ahok. “Kalau nak berburu harimau, ajak saudara sekandung. Kalau kau berburu dengan saudara sekandung, walau berhadapan dengan harimau ganas, dia ndak akan lari,” ujarnya. Wejangan itu bermakna agar sesama saudara untuk selalu menjaga kekompakan, saling bahu-membahu tidak saja di kala senang namun juga saat salah satunya mengalami kesulitan.
Sedangkan wejangan lain yang diberikan oleh sang ayah adalah agar Ahok menjadi laki-laki yang berprinsip.
Bukan tanpa alasan, wejangan semacam ini rupanya juga dipegang teguh oleh sang ayah. Sebuah cuplikan sikap tegas sang ayah melawan kecurangan di wilayahnya yang menunjukkan betapa sang ayah tidak hanya menyuruh tapi memberi teladan bagi anak-anaknya, bukan hanya memerintah namun menjadi contoh bagi anak-anaknya.
Sebuah quote yang menunjukkan betapa tegasnya Ahok dalam menumpas sistem busuk. “Gue yang sikat itu maling-maling!” katanya. Ucapannya ini ia buktikan dengan sungguh-sungguh. Hingga suatu saat dirinya berjuang untuk membangun tanah kelahirannya, Belitung, dengan jalan menjadi politisi yang tak segan terjun ke lapangan.
Melalui film ini juga, kita dapat mengetahui bagaimana seorang Ahok berani mengatakan salah untuk hal yang salah dan benar untuk hal yang benar. Itulah dasar dan perjuangan yang dia bawa terus hingga menjadi pelayan warga Jakarta kelak yang ternyata berawal dari kutipan orang terdekatnya yang diperankan oleh Edward Akbar, yang merupakan suami Kimberly Ryder. “Aku ndak akan pilih kau sebagai pemimpin, Hok. Tapi untuk jadi pelayan Belitung Timur, kau orang pertama yang akan kupilih,” jelasnya.
Jadi dari sini saja kita sudah bisa belajar, dari mana munculnya ungkapan Ahok yang selalu menganggap dirinya sebagai pelayan warga Jakarta. Alih-alih menciptakan jarak kepada warganya seperti pemimpin Jakarta saat ini yang merasa ingin dilayani, Ahok lebih memilih melayani, mendengarkan dan menyelesaikan langsung keluh kesah warganya setiap pagi di Balaikota.
Bila pembaca ingin menyaksikan tayangan ringan tanpa harus berpikir alias tidak meninggalkan kesan apapun, tontonlah film Hanum & Rangga. Namun bila pembaca ingin menonton film yang memiliki makna atau kesan yang mendalam serta penuh inspirasi, yang bisa mengajarkan kepada kita arti pengorbanan, keberanian dan kejujuran, film A Man Called Ahok merupakan tayangan yang tepat untuk kita saksikan.
Berikut ini saya lampirkan kedua trailer film tersebut sebagai pertimbangan oleh pembaca untuk memilih mana yang lebih berbobot dan memiliki makna. Silahkan pembaca yang memutuskannya.
Trailer A Man Called Ahok
https://youtu.be/KxkLF0SPpGo
Trailer Hanum & Rangga