Indovoices.com – Pendidikan di lingkungan keluarga menjadi hal penting dalam mendukung tumbuh kembang anak serta menumbuhkan karakter positif pada anak. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga memberikan Apresiasi Pendidikan Keluarga kepada orang tua atau keluarga hebat yang dinilai telah menerapkan pendidikan keluarga dengan baik dan menjadi orang tua yang terlibat aktif dalam pendidikan karakter anak.
Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Sukiman mengatakan, tema yang diangkat dalam Apresiasi Pendidikan Keluarga Tahun 2018 adalah “Pendidikan Keluarga untuk Menumbuhkan Karakter dan Budaya Prestasi Anak”. Para pemenang orang tua hebat, suami-istri beserta pendampingnya, yaitu dinas pendidikan daerah terkait akan hadir dalam acara puncak Apresiasi Pendidikan Keluarga 2018. Puncak acara Apresiasi Pendidikan Keluarga 2018 akan dilaksanakan pada Kamis malam, 25 Oktober 2018.
“Apresiasi Pendidikan Keluarga, kita sampaikan dalam rangka memberikan apresiasi atau penghargaan kepada contoh-contoh baik yang dilakukan masyarakat. Baik itu keluarga, maupun sekolah, sahabat keluarga dan pegiat-pegiat yang selama ini berkontribusi menyebarluaskan informasi pendidikan keluarga,” kata Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Sukiman, saat gelar wicara dengan Radio Republik Indonesia (RRI) di Studio Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Dalam gelar wicara tersebut hadir juga Psikolog dan Praktisi Pendidikan Keluarga, Elizabeth Santosa; Kepala SMP Labschool Kebayoran Baru yang juga Penerima Penghargaan Sekolah Sahabat Keluarga, Yati Suwartini.
Elizabeth memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap penyelenggaraan Apresiasi Pendidikan Keluarga oleh Kemendikbud. “Jadi di sinilah orang tua perlu ikut terlibat dalam menciptakan iklim yang sehat untuk anak, sehingga tumbuh kembang anak optimal,” ujarnya.
Sementara Yati Suwartini, Kepala SMP Labschool Kebayoran Baru, yang menjadi Penerima Penghargaan Sekolah Sahabat Keluarga menuturkan, ada tiga peran yang dilakukan sekolah untuk menyatukan frekuensi dalam pendidikan anak. “Kami di sekolah senantiasa melibatkan orang tua, karena kami berpikir bahwa anak-anak yang hebat ini tidak bisa sendirian dikelola oleh sekolah. Tiga peran utama yang harus dilibatkan yakni sekolah, pihak guru, dan orang tua, dengan siswa sebagai subjek pembelajaran. Kami memerlukan orang tua dalam pembimbingan pengasuhan Ananda sehingga frekuensinya menjadi sama,” tutur Yati.
Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Sukiman berharap para pemenang kategori Keluarga Hebat dapat hadir pada malam puncak acara. Mereka akan memperoleh piagam dari Mendikbud Muhadjir Effendy yang langsung ditandatangani oleh Mendikbud. “Sampaikan ke Pak Bupati, Pak Walikota. Laporkan bahwa Bapak Ibu ini dinilai sebagai keluarga hebat yang mudah-mudahan dapat apresiasi juga dari daerah. Karena ini bukan merupakan seleksi yang dari bawah ya, bisa jadi mereka di daerah belum memperoleh apresiasi. Dengan demikian nanti tersebar dampaknya itu dari hal baik ini bisa didengar oleh masyarakat, paling tidak masyarakat sekitarnya,” ujarnya.
Sukiman juga mengajak para orang tua untuk bersama-sama mendidik dan mendampingi anak-anak, dan bekerja sama aktif dengan pihak sekolah. “Agar anak-anak kita ini tidak hanya digantungkan kepada sekolah tapi juga atas supaya bersama dari kita. Dan kepada sekolah-sekolah, satuan-satuan pendidikan saya mengimbau bukalah pintu selebar-lebarnya untuk partisipasi orang tua. Karena hanya dengan pintu yang dibuka lebar itulah orang tua itu bisa berpartisipasi,” tutur Sukiman. (Miranti Sarasinta/Bianca Christy/Desliana Maulipaksi)