“Karena wanita ingin dimengerti
Lewat tutur lembut dan laku agung
Karena wanita ingin dimengerti
Manjakan dia… dengan kasih sayang”
Penggalan lirik lagu “Karena Wanita (Ingin dimengerti) milik Ada Band tersebut cukuplah menggambarkan betapa wanita butuh yang namanya untaian kata rayuan, pujian, perhatian dan kasih sayang yang tulus dari hati pasangannya.
Banyak pria yang gagal pada tahap “MEMAHAMI WANITA” ini. Bahkan ada yang mengibaratkan memahami wanita itu seperti mempelajari sebuah “kitab” tebal ribuan halaman. Menggambarkan betapa sulitnya menyelami hati dan perasaan seorang wanita.
Memang sulit saya akui. Hampir delapan tahun mempelajari buku tersebut (baca: menikah), tetapi sepertinya yang saya pelajari barulah halaman pertama, itupun baru “Daftar Isi dan Pendahuluan”. Luar biasa sulit! Tak jarang kita malah menjadi frustasi dibuatnya. Jangan baper yah!…
Dan dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada pak Ahok, saya harus mengatakan bahwa Ahok adalah salah satu contoh pria yang gagal mempelajari “kitab” tebal tersebut. Boro-boro untaian kata rayuan yang lembut dan manis, jalan gandeng tangan istrinya saja belum pernah saya lihat. Kayak ga ada romantis-romantisnya gitu!!
Semua kita tahu kecintaan dan dedikasi Ahok kepada pekerjaannya melebihi kecintaannya kepada keluarganya dan bahkan dirinya sendiri. Beberapa kali dalam sebuah kesempatan Ahok mengatakan siap mati menjadi martir politik memperjuangkan hak-hak warga miskin. “Kamu siap mati, lha anak istrimu apa siap kalau kau mati, Hok!”
Hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan. Begitulah ungkapnya mengutip ayat dalam Alkitab.
Inilah yang saya sinyalir menjadi awal mula munculnya PAJERO atau Pria Pujaan bu Vero jika benar apa yang dikatakan adik Ahok, Fify bahwa Vero sudah selingkuh sejak tujuh tahun yang lalu.
Ahok ini memang tidak umum, berbeda dengan lazimnya politisi-politisi lain…
Jika politisi lain berusaha menggarong uang rakyat, memastikan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di bumi Indonesia ini dikuasai olehnya dan dipergunakan untuk sebesar-besar kebahagiaan istrinya, Ahok malah sering mengecewakan dan “menelantarkan” istrinya hanya demi mengurusi kepentingan warga.
Jika para politisi bersekongkol dengan istrinya menyembunyikan uang hasil kejahatan korupsi agar seolah-olah uang kekayaan tersebut berasal dari usaha yang sah dan halal (baca: pencucian uang), Ahok malah koar-koar nantangin KPK untuk periksa harta kekayaannya.
Begitupun saat kebanyakan politisi lincah memanfaatkan dana reses, studi banding atau kunjungan ke luar negeri untuk mengajak istrinya pelesiran, Ahok malah tidak pernah mau mengajak istrinya dan ogah berlama-lama di luar negeri. Memilih pulang sendiri berpisah dari rombongan jika memang tugasnya sudah selesai.
Jika istri politisi lazimnya pamer kekayaan dengan penampilan yang wah..naik mobil sport mewah memakai baju, tas, jam tangan, kacamata, sepatu dan aksesoris lain seharga ratusan juta hingga miliaran rupiah, bu Vero malah sering kita lihat hanya memakai kebaya murahan tanpa hiasan di leher ketika tampil di depan publik.
Jika di akhir pekan keluarga politisi biasanya makan bersama di restoran atau hotel mewah, Ahok malah sering ninggalin bu Vero dan lebih memilih menghadiri pernikahan warga yang mengundangnya. Dan ketika pulang bukannya nonton TV bareng istri, tetapi malah memeriksa lagi surat-surat yang dia bawa pulang dari kantor agar senin tidak ada lagi surat yang tertunda.
Memang sangat keterlaluan Ahok ini. Istri mana yang mau dibeginikan bertahun-tahun. Sebagai seorang wanita dan seorang ibu dari tiga orang anak tetapi jarang bertemu dan hampir tidak pernah diperhatikan oleh suaminya.
Belum lagi jika rasa cemburu sudah merasuk sukma. Ini lebih susah lagi menjelaskannya. Pesona Ahok memang tak jarang membuat banyak artis dan wanita cantik nempel. Meskipun hanya sekedar berfoto selfie, bu Vero jelaslah cemburu menguras hati jika didepan matanya Ahok dipeluk Dian Sastro, Syahrini, Maia Estianti, Raisa, Zaskia gotik dan yang lainnya. Saya bisa menulis begini karena kalau soal cemburu buta seorang wanita, sayalah pakarnya…
Tak bisa dipungkiri, meskipun usianya tak lagi muda, bu Vero masih terlihat anggun dan mempesona. Sudah begitu bisa main musik cello pula, pastilah banyak lelaki yang terpikat. Sehingga ketika pada posisi ini, ada pria kaya nan tampan ngajak jalan jalan ke Singapore misalnya, ya klepek-klepek lah hati bu Vero…
Iman memang kuat tetapi daging kan lemah. Yang merasa wanita absen dulu, mana suaranyaaaa…?
Bukannya sok tahu, tetapi kalau melihat keseharian Ahok yang “gila kerja” seperti ini jelas bahwa Ahok adalah salah satu contoh pria yang gagal mempelajari “kitab” tebal yang berisi tutorial memahami perasaan seorang wanita tersebut.
Tanpa bermaksud menghakimi juga, dalam hal ini saya memandang Ahok telah gagal dalam menjalankan perannya sebagai suami yang seharusnya membahagiakan dan menjaga perasaan hati seorang istri…
Kalau sudah begini, sekarang siapa yang patut disalahkan?
Saya doakan yang terbaik sesuai janji Tuhan sajalah pak Ahok.
Yeremia 29:11
Sebab TUHAN mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada TUHAN mengenai pak Ahok, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepada pak Ahok dan keluarga hari depan yang penuh harapan.
Selamat mendoakan yang terbaik untuk keluarga pak Ahok!!
Dariku,
Ahoker sejati