Hanya di bulan Mei 2018 ini saja, setidaknya ada tujuh ruas tol ditargetkan beroperasi.
Ketujuh ruas tol itu adalah Tol Solo-Ngawi Seksi Kartosuro-Simpang Susun (SS) Sragen sepanjang 36 kilometer, Tol Bogor Outer Ring Road Seksi 2B Kedung Badak-Simpang Yasmin sepanjang 2 kilometer, dan Tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1 SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan sepanjang 10,75 kilometer.
Kemudian Tol Gempol-Pasuruan Seksi 2 SS Rembang-SS Pasuruan sepanjang 6,6 kilometer, Akses Dryport Cikarang Tol Jakarta-Cikampek sepanjang 3,5 kilometer, Tol Pejagan-Pemalang Seksi SS Brebes Timur-Sewaka sepanjang 37 kilometer, dan Tol Pemalang-Batang Seksi Sewaka-SS Pemalang 5,2 kilometer.
Namun sebelum diresmikan dan dipergunakan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan uji laik fungsi terlebih dahulu. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, uji laik fungsi dilakukan bersama Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas Polri yang terbagi ke dalam tiga subtim.
Subtim 1 mengevaluasi aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas; Subtim 2 mengevaluasi aspek sarana jalan, jembatan, dan bangunan pelengkap; dan Subtim 3 mengevaluasi aspek administrasi dan operasi.
Laporan mengenai rencana Evaluasi Laik Fungsi sudah disampaikan pada akhir April lalu kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Sepertinya mudik lebaran tahun ini akan menjadi mudik yang menyenangkan, tidak saja kemacetan yang jauh berkurang dari tahun ke tahun sejak pemerintahan Jokowi, selain itu diberbagai ruas tol juga banyak menyajikan pemandangan indah yang memanjakan mata. Perjalanan jauh bukanlah menjadi siksaan lagi, namun menjadi kenikmatan tersendiri.
Tol Bogor Outer Ring Road Seksi IIB
Tol Medan-Tebing Tinggi
Tol Bawen-Salatiga
Tol-tol yang rampung tersebut ada yang merupakan bagian dari Trans Sumatera, ada juga yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan ujung barat pulau Jawa hingga ujung timur pulau Jawa. Proyek ini sendiri sebenarnya sudah digagas sejak 20 tahun lalu.
Di masa SBY, proyek ini awalnya ditargetkan selesai 2014, namun karena terkendala masalah pembebasan lahan lalu direvisi menjadi tahun 2019. Namun di tangan, targetnya malah dipersingkat, akhir 2018 diharapkan jalan tol tersebut sudah dapat selesai secara keseluruhan.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut, Jokowi meminta para kontraktor bekerja 24 jam dengan tiga shift kerja. Tidak hanya sampai disitu. Bahkan guna memastikan agar proyek tol tersebut selesai tepat waktu, berbeda dengan presiden lainnya yang hanya menunggu laporan. Jokowi pun tak jarang memantau langsung di setiap kegiatan blusukannya, untuk mengetahui perkembangan di lapangan.
Dan terbukti tindakannya sangat tepat, dan diperkirakan dapat selesai sesuai target yang telah ditentukan.
Kini sebagian besar ruas tol tersebut telah banyak yang selesai dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat, tidak peduli apa pandangan politik para penggunanya. Apakah pendukungnya atau malah orang-orang yang selalu mencaci maki dirinya, semuanya diperbolehkan menggunakan ruas tol yang telah selesai.
Kita menjadi saksi sejarah sebuah progres yang luar biasa, hasil dari kerja keras dan tangan dingin Jokowi untuk mewujudkan impian yang sudah terpendam sejak 20 tahun yang lalu. Semoga dalam perjalanan mudik nanti, bisa membuka mata dan mata hati kita. Ternyata ini loh yang dikerjakan oleh Jokowi selama ini.
#2019TetapJokowi