Dan kami pun tetap bermain,
Di lahan kosong yang bisa kami jumpai …
Di antara deretan perumahan mahal,
Yang sering muncul dalam mimpi2 kami ….
Menikmati waktu yang ada,
Di sela2 kewajiban untuk membantu orang tua ….
Sering,
Kami membicarakan tentang mimpi2 kami,
Yang diakhiri dengan tawa riuh rendah tak berujung ….
“Aku ingin punya mobil mewah …”
“Aku ingin merasakan tinggal di rumah bertingkat …”
“Aku ingin sekolah diantar Bapak dengan mobil …”
“Aku ingin bisa makan ayam goreng …”
Lalu kami pun tertawa bersama2 …
Bagi kami,
Semua itu cuma ada di angan2,
Cuma impian yang tak akan jadi kenyataan ….
Kami sadar,
Siapa orang tua kami …
Kami sadar,
Pekerjaan orang tua kami bukanlah pegawai kantoran,
Ataupun pejabat yang mampu membeli banyak hal …
Orang tua kamu hanya petani kecil,
Kuli di pasar,
Pekerja bangunan,
Yang tiap saat harus menabung rupiah demi rupiah,
Agar kami bisa tetap bertahan hidup ….
Kami tak peduli dema-demo di luar sana,
Yang menghujat Pemerintahan ….
Hujat lah Pemerintahan,
Apakah mereka mampu berbuat banyak untuk kehidupan kami??? ……
Setidaknya,
Kami menikmati kehidupan kecil kami,
Tanpa harus merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain …..
(Catatan dari pinggiran Jakarta)
Penulis: RR. Diah Mustika Sari