Mengawali agenda kunjungan kerjanya selama sehari di Palembang, Sumatra Selatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 37.000 sertifikat tanah kepada masyarakat yang ada di provinsi tersebut.
“Apo kabar wong kito galo?” sapa Presiden Jokowi kepada penerima sertifikat yang berkumpul di Benteng Kuto Besak, Palembang, Jumat (13/7) pagi.
Di benteng tersebut, Presiden Joko Widodo menyerahkan sebanyak 6.000 sertifikat diserahkan langsung kepada masyarakat yang berasal dari kota dan kabupaten yang ada di Sumatra Selatan, yang secara simbolis diterima oleh 12 penerima.
“Jangan diturunkan dulu, mau saya hitung. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,…, 6.000, betul,” kata Presiden usai meminta masyarakat mengangkat sertifikat yang sudah diterima.
Presiden mengungkapkan, saat kunjungan kerja ke daerah dirinya sering mendengarkan keluhan mengenai sengketa tanah dan lahan dari masyarakat. “Karena apa? Rakyat tidak pegang yang namanya tanda bukti hak hukum atas tanah, yang namanya sertifikat,” kata Presiden.
Untuk itu, lanjut Presiden, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan pertanahan serta mempercepat sertifikasi tanah untuk masyarakat.
“Kita harapkan tidak akan ada lagi yang namanya sengketa lahan, sengketa tanah karena seluruh masyarakat kita harapkan sudah pegang (sertifikat tanah) ini,” tutur Presiden.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Mensesneg Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin. (GUN/DID/RSD)