Diresmikan Jokowi Esok, Holtekamp Kebanggaan Papua Dan Indonesia
Dari jauh, warna merah jembatan terlihat sangat mencolok. Membentang dengan gagah di atas teluk Youtefa, tidak heran bila jembatan itu sering disebut jembatan merah oleh penduduk setempat.
Keindahan alam sekitarnya makin terasa, manakala kita berdiri di atas jembatan tersebut. Warna hijau yang mendominasi bentang alam. Suara deburan ombak pantai jernih terdengar dari atas jembatan. Kampung apung nelayan pun terlihat menghiasi salah satu sudut pemandangan dari atas jembatan itu.
Itulah ikon baru bagi Indonesia, Jembatan Holtekamp. Dibangun sejak tahun 2015 di periode pertama pemerintahan Jokowi, jembatan sepanjang 732 meter yang menghubungkan Hamadi ke Holtekamp tersebut kini telah rampung dan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 28 Oktober 2019, setelah melalui beberapa kali penundaan.
Jembatan yang sudah sejak lama menjadi dambaan masyarakat Jayapura yang berbatasan dengan Papua Nugini ini, akhirnya terwujud. Warga pun dapat berlalu lalang di atasnya. Waktu tempuh dari Jayapura ke Skouw yang biasa harus ditempuh hampir satu jam, bisa terpangkas separohnya tinggal duapuluh menit.
Bagi masyarakat yang melewati jembatan Holtekamp ini, bisa singgah di pantai Hamadi yang ada di dekat jembatan. Di sisi lain jembatan ada pantai Holtekamp yang menawarkan keindahan luar biasa. Bukan cuma wisata di Kampung Enggros atau Kampung Tobati, destinasi wisata di sekitar Jembatan Holtekamp banyak yang harus disinggahi, misalnya saja tugu masuknya Injil di Tana Tabi, lalu ada juga Hutan Perempuan di Kampung Enggros, kemudian arah ke Koya, ada Pos Pelintas Batas di Skow, Kota Jayapura dan masih banyak lagi.
Untuk memudahkan akses, kementerian PUPR juga telah membuat jalan baru hampir sepanjang sepuluh kilometer. Jalan ini langsung tembus ke jalan nasional yang sudah ada.
Kerja keras Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berbuah dua penghargaan dari Muri, yakni pertama Pengiriman rangka baja pelengkung bagian tengah secara utuh dengan jarak terjauh pertama di Indonesia bahkan di dunia. Yang kedua, Pengangkatan dan Pemasangan Rangka Baja Jembatan dalam Bentuk Utuh Terpanjang.
Rampungnya jembatan Holtekamp juga merupakan bukti nyata komitmen Jokowi dalam mempercepat pembangunan kesejahteraan melalui infrastruktur di Papua. Dengan adanya infrastruktur jembatan tersebut, akan bermanfaat bagi kecepatan perdagangan yang meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah pedesaan. Juga membantu para pegawai, murid sekolah, dan pengguna jasa kesehatan dalam kegiatan mereka sehingga meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Ini merupakan satu peluang baru bagi kemajuan ekonomi di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini. Diharapkan kehadiran jembatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat setempat untuk perdagangan produk lokal ke kota Jayapura,” kata Tenaga Ahli Utama Kedeputian V KSP Theofransus Litaay
Presiden Jokowi yang sebelumnya pernah beberapa kali meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan kelancaran pembangunan jembatan ini pun berharap akan munculnya titik perekonomian baru.
“Kita harapkan akan menumbuhkan titik perekonomian baru di Jayapura dan sekitarnya karena dapat memperpendek jarak dari Kota Jayapura ke Skouw,” kata Presiden saat meninjau, tahun lalu.
Bukan itu saja, tidak jauh dari Jembatan Holtekamp juga terdapat Pos perbatasan yang selama ini dikenal menjadi tempat transaksi antara warga Papua Nugini dan Indonesia. Di pos perbatasan antar negara yang ada di distrik Muara Tami inilah, warga Papua Nugini sering belanja barang-barang produk Indonesia seperti minuman kemasan dan makanan ringan, di pasar yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia.
Setidaknya ada 5 manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat kota Jayapura dari kehadiran jembatan ini. Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Cenderawasih Dr Ir Apolo Safanpo.
“Manfaat pertama tentunya jembatan ini akan mengurangi kemacetan, dan memperlancar arus lalu lintas di kota Jayapura dan sekitarnya. Yang kedua adalah mempercepat waktu perjalanan dari pusat kota Jayapura ke daerah sekitarnya, terutama ke daerah Koya, perbatasan RI – PNG, dan wilayah Keerom,” kata Safanpo.
Yang ketiga menurut Safanpo, “Jembatan ini juga memperlancar pertumbuhan ekonomi, dan mempercepat proses pemerataan ekonomi di wilayah adat Tabi, dan daerah-daerah penyangga di sekitar kota Jayapura.”
“Dari segi kamtibmas jembatan ini turut membantu meningkatkan pelayanan dan koordinasi kamtibmas di wilayah kota Jayapura dan sekitarnya yang sangat luas itu. Kelima, membantu memperlancar proses distribusi barang dan jasa, serta pertukaran budaya antar wilayah-wilayah di sekitar kota Jayapura,” tutup Safanpo.
Berdirinya Jembatan Holtekamp juga dijadikan sebagai sarana pendukung PON 2020, di mana Papua sebagai tuan rumah dalam pelaksanaannya.
Jembatan Holtekamp pun menjadi simbol dari misi pertumbuhan ekonomi dan wisata bagi daerah 3T (tetinggal, terdepan dan terluar) Indonesia. Jembatan ini sekaligus diproyeksikan mengikat tata ruang dengan jarak pandang hingga puluhan kilometer sejauh mata memandang.
Kita dapat menikmati indahnya hamparan Teluk Youtefa dan perbukitan di sekelilingnya. Dan kini, salah satu mahakarya bangsa Indonesia telah rampung dan menjadi kebanggan, tidak hanya bagi rakyat Papua namun juga bangsa Indonesia.
Untuk membaca tulisan saya lainnya, silahkan klik di sini
Saksikan juga trailernya di bawah ini
Komentar Warga Papua