Indovoices.com-Pendiri sekaligus Mantan CEO Uber, Travis Kalanick akan meninggalkan perusahaan itu. Terhitung pada 31 Desember mendatang, ia akan turun dari dewan direksi.
Selain itu, dalam sebuah pernyataan dari juru bicara perusahaan, Kalanick telah menjual seluruh saham miliknya di Uber yang didirikannya sejak 10 tahun lalu. Belum jelas berapa nilai total saham dari pria berusia 43 tahun itu, namun, diperkirakan adalah sekitar 2,5 miliar dolar AS.
Menurut pernyataan resmi Uber pada Selasa (24/12), Kalanick akan meninggalkan perusahaan itu sepenuhnya untuk fokus pada bisnis terbarunya. Usaha baru dari Kalanick yang diluncurkan baru-baru ini adalah CloudKitchens, penyewaan ruang untuk pemilik restoran untuk bisnis berbasis pengiriman.
Uber belum mengumumkan siapakah yang akan mengisi kursi dewan pengganti Kalanick. Meski demikian, perusahaan di bidang perjalanan itu nampaknya telah memiliki calon direktur yang kuat untuk diajukan pada waktu tepat.
Dengan keluar dari dewan dan melepas seluruh saham miliknya, Kalanick sepenuhnya memutuskan hubungan dari Uber. Ia menjadi CEO pada 2017 dari perusahaan yang didirikannya bersama dan sempat dikhawatirkan tidak dapat membuat lingkungan kerja yang sehat.
CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan dalam rilisnya bahwa ia “sangat berterima kasih atas visi dan kesungguhan Kalanick dalam membangun Uber. Ia juga mengatakan bahwa selama ini kepemimpinannya telah didukung oleh Kalanick dan selaras dengan tujuan perusahaan, meski kadang memiliki pendapat yang berbeda.
“Uber telah menjadi bagian dari hidup saya dalam 10 tahun terakhir. Pada akhir dasawarsa ini, dan dengan perusahaan yang sekarang terbuka untuk umum, sepertinya saat yang tepat bagi saya untuk fokus pada bisnis saya saat ini dan kegiatan filantropi. Saya bangga dengan semua hal yang dicapai Uber dan akan terus mendukungnya,” ujar Kalanick dalam kata-kata perpisahannya melalui rilis,.
Kalanick juga berterima kasih kepada Khosrowshahi dan seluruh dewan, serta tim Uber untuk semua hal yang mereka lakukan dalam melanjutkan misi perusahaan. Ia secara sistematis menjual sahamnya di Uber sejak periode penyimpanan saham perusahaan berakhir bulan lalu.
Mantan eksekutif lainnya, termasuk salah satu pendiri Uber, Garrett Camp, juga telah menjual saham, tetapi tidak pada skala yang dimiliki Kalanick. Saham Uber juga dilaporkan ditutupkan lebih tinggi. (msn)