Indovoices.com – Presiden Joko Widodo mengingatkan pimpinan ekonomi dari 189 negara pada sidang pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali bahwa kerja sama dan kolaborasi global perlu dikedepankan dalam menghadapi volatilitas eksternal seperti saat ini.
Presiden menggarisbawahi bahwa dunia tidak perlu seperti alur skenario film Game of Thrones yang hanya mengedepankan kompetisi dan rivalitas.
“Tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan ditengah kehancuran. Tidak ada artinya jadi ekonomi yang terbesar di antara ekonomi dunia yang tenggelam,” ujar Presiden Jokowi, pada Jumat (12/10/2018) di Nusa Dua, Bali.
Presiden mengatakan perlunya menjaga komitmen kerja sama global. Skenario film Game of Thrones berakhir dengan pesan moral bahwa konfrontasi akan membawa masalah bagi semua, baik yang kalah maupun yang menang.
Hubungan antara negara-negara maju saat ini terlihat seperti Game of Thrones, menurut Presiden. Ibarat alur cerita film tersebut, kompetisi antara kekuatan besar untuk menjatuhkan sesamanya membuat mereka tidak sadar akan adanya ancaman global yang ada di depan mata.
Ditambahkan Presiden Joko Widodo, kerja sama ekonomi selama ini telah membuka banyak kesempatan bagi dunia. Ancaman global hanya bisa ditangani jika kita bekerja sama.
“Apakah ini saat yang tepat untuk mengedepankan rivalitas dan kompetisi ataukah ini waktu yang tepat untuk kerjasama dan kolaborasi?” ujarnya.
Presiden Joko Widodo mengingatkan waktu sudah sangat mendesak untuk berkolaborasi secara global. “Segenap pembuat kebijakan global harus berkontribusi untuk mencari kebijakan moneter dan fiskal yang tepat untuk menghadapi ketidakpastian global,” ujarnya
Analogi Game of Thrones
Ketika memberikan sambutan dalam Acara Annual Meetings Plenary mengajak seluruh dunia untuk bersatu bersama-sama mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk saling bersaing dan menjatuhkan satu sama lain.
“Memasuki musim final serial Game of Thrones, Saya yakin cerita akhirnya akan mengandung pesan moral bahwa menang kalah akan membawa penderitaan bagi yang menang atau yang kalah. Kemenangan pada perang akan menghasilkan dunia yang porak poranda,” tegas Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengutarakan bahwa dunia tengah mengalami ancaman global yang meningkat. Tidak hanya perang dagang dan ketidakstabilan ekonomi, tetapi juga masalah perubahan iklim dan masalah lingkungan lainnya juga menjadi sangat penting bagi dunia untuk menyelesaikannya bersama.
Menutup sambutannya, Presiden menyampaikan harapannya kepada seluruh pembuat kebijakan yang telah hadir dari berbagai belahan dunia untuk mampu menghasilkan sebuah kebijakan dan komitmen bersama untuk mengatasi permasalahan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti yang telah dilakukan 10 tahun lalu, Kepala Negara pun berharap berbagai masalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
“Saya harap bapak ibu semua mampu menyerap tenaga dan aspirasi indahnya Bali dan Indonesia untuk menghasilkan kejernihan hati dan pikiran dalam memperbaiki kondisi ekonomi dunia bersama,” ucap Presiden yang ditutup dengan standing applause dari seluruh peserta yang hadir. [kominfo]