Jakarta, 27/09/2018 – Iklim bisnis Indonesia sedang bergerak ke arah yang lebih baik, namun perlu meningkatkan laju reformasi ekonominya, menurut laporan yang dikeluarkan hari ini oleh U.S. Chamber of Commerce dan American Chamber of Commerce (AmCham) di Indonesia pada Konferensi Tahunan U.S-Indonesia Investment Summit di Grand Ballroom Hotel Mandarin Oriental pada Kamis (27/09).
Para pemimpin sektor swasta A.S. berdiskusi dengan kabinet pemerintah Indonesia mengenai iklim bisnis Indonesia terkini. Menkeu menjelaskan mengenai tiga isu fundamental Indonesia yaitu sumber daya manusia, infrastruktur dan iklim investasi.
“Isu fundamental Indonesia yang pertama sumber daya manusia yang sangat besar. Khusus untuk peningkatan dari modal sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan dan jaring pengaman sosial juga termasuk investasi lainnya yang terbesar. Pemerintah Republik Indonesia harus fokus bagaimana Anda mengeluarkan 20% dari anggaran untuk pendidikan, 5% untuk kesehatan dan juga untuk jaring pengaman sosial kita melakukan dana transfer atau memberikan langsung,” jelas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada konferensi tersebut yang juga didukung oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kedua adalah infrastruktur terkait kesenjangan infrastruktur. Sedangkan isu yang ketiga adalah investasi dan paket kebijakan sistem OSS (one single submission) untuk membangun iklim investasi yang lebih baik lagi.
Menkeu memastikan bahwa Pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah kebijakan yang fokus mengelola masalah ekonomi.
“Saya memastikan kepada Anda, bahwa pemerintah terus berkelanjutan untuk fokus mengelola masalah ekonomi dan memastikan kebijakan yang dibuat akan terus berkelanjutan walaupun ada tantangan yang akan kita hadapi,” tegas Menkeu.
Laporan tahunan yang bertajuk “Indonesia’s Journey” ini membahas kemajuan ekonomi yang telah dibuat oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Laporan ini juga menyuguhkan perbandingan lingkungan investasi Indonesia dengan negara Asia Tenggara lainnya. U.S. Chamber dan pengusaha Amerika Serikat melihat peluang yang besar di Indonesia yang didorong oleh reformasi regulasi yang dilakukan oleh Presiden Widodo. (ip/ind/nr)