Indovoices.com – Dalam kesempatan menghadiri Asia-Europe Counter Terrorism Dialogue yang berlangsung di Berlin, Jerman (17/10), Menhan RI Ryamizard Ryacudu mengajak negara-negara di Asia dan Eropa untuk bekerjasama dalam menangani ancaman terorisme. Dialog tersebut sebagai bentuk peningkatan efektivitas kerja sama antar negara Asia dan Eropa dalam menghadapi ancaman terorisme.
Dalam pertemuan yang merupakan rangkaian forum dialog bersama European External Action Service (EEAS), Menhan menyampaikan gagasannya tentang “Masa Depan Kontra Terorisme: Pergeseran dari Kerjasama menjadi Kolaborasi”.
Dalam penanganan terorisme, Menhan RI menekankan bahwa negara harus mengambil inisiatif terlebih dahulu sebelum kelompok teroris melakukan aksi serangannya. Untuk itu, lanjut Menhan, kita perlu membangun arsitektur kerjasama keamanan baru antar kawasan untuk memperkuat mekanisme koordinasi dan kolaborasi antar negara di dalam menghadapi ancaman bersama ini.
Langkah pertama dari embrio arsitektur keamanan regional adalah perlunya kerangka pertukaran intelijen multilateral untuk mendeteksi perjalanan militan asing, pendirian kamp pelatihan, mengantisipasi penyebaran propaganda melalui media sosial, serta mendeteksi aliran dana dan logistik kelompok teroris.
Di ASEAN kita telah memiliki kerjasama pertukaran intelijen “Our Eyes”, yang telah diresmikan di Bali pada tanggal 25 Januari lalu. Kerjasama ini mirip seperti kerjasama “Five Eyes” negara Barat.
Dalam pertemuan dengan perwakilan delegasi North Atlantic Treaty Association (NATO), Menhan RI mengingatkan pentingnya dilakukan kerja sama antar negara extra-regional dengan negara-negara di luar wilayah regional Asean maupun benua Asia Raya. Menhan melihat keperluan NATO dan Uni Eropa untuk bergabung dengan platform kerjasama operasional antar kawasan, agar tidak ada celah sedikitpun untuk kelompok teroris bergerak di kawasan kita bersama.
Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa hanya dengan bekerja bersama-sama kita bisa membendung aliran dana dan militan ke wilayah kita. Jika kita hanya berpikir kepentingan nasional, kita tidak bisa membuat kemajuan. Pembentukan Inisiatif Mata Bersama berdasarkan pada prinsip bahwa membutuhkan jaringan untuk mengalahkan jaringan.
“Hari ini, kita harus lebih kuat daripada sebelumnya. Walaupun menciptakan arsitektur kontra terorisme yang sesuai sedang dalam proses, kita telah membuka jalan karena kegigihan semangat para pemimpin kita,” ujar Menhan.
Bekerja melalui kemitraan dengan negara-negara di dalam dan luar wilayah ini dalam hal operasional dan barisan intelijen telah menghasilkan kesuksesan yang sangat besar.
Untuk itu Menhan ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengundang mitra-mitra dari Eropa untuk meningkatkan kerjasama internasional melawan terrorisme, dengan bergabung bersama Our Eyes Initiative. Menhan yakin dan percaya jika “Our Eyes Initiative” telah dicanangkan sebelumnya, kita bisa mencegah serangan teroris pertama oleh IS di Eropa. (ERA/JLY)