Presiden Joko Widodo hari ini menerima kunjungan kenegaraan Presiden Federasi Mikronesia, Peter Martin Christian, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kunjungan Presiden Mikronesia ke Indonesia ini akan dilanjutkan dengan serangkaian agenda kunjungan ke Kota Bandung dan Kota Ambon.
Dalam pernyataan pers bersama selepas pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa menjadi kehormatan tersendiri bagi Indonesia untuk menerima kunjungan pertama Presiden Christian ke Indonesia dalam kapasitasnya sebagai Presiden. Sebab, Indonesia diketahui memiliki tempat tersendiri bagi Presiden Mikronesia yang mulai menjabat tahun 2015 lalu itu.
“Indonesia merupakan negara yang tidak asing bagi Presiden Christian. Beliau memiliki darah keturunan Indonesia yaitu keturunan Maluku generasi ketiga di Mikronesia,” ujar Presiden Jokowi.
Oleh karenanya, dalam kunjungannya ini, Presiden Christian juga diagendakan untuk mengunjungi Ambon yang diakui sendiri olehnya sebagai tanah kelahiran nenek moyang beliau.
“Dalam kunjungan ke Indonesia ini beliau juga akan pulang kampung ke Ambon. Ini merupakan bukti bahwa ikatan antarmasyarakat kedua negara sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu,” tutur Jokowi.
Atas kesempatan tersebut, Presiden Christian menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan bahwa kunjungannya ke Indonesia ini, selain dalam kapasitasnya sebagai presiden, merupakan kunjungannya sebagai peziarah ke tanah nenek moyang.
“Bapak Presiden, saya ingin mengucapkan terima kasih atas upayanya yang memungkinkan saya mengunjungi Ambon, tanah nenek moyang kami. Sebagai tambahan dari kunjungan saya sebagai presiden, ini juga merupakan kunjungan saya dalam kapasitas sebagai peziarah ke tanah nenek moyang,” ucap Presiden Christian.
Untuk diketahui, iring-iringan kendaraan rombongan Presiden Mikronesia memasuki area Istana Kepresidenan Bogor sekira pukul 10.00 WIB. Ketibaannya disambut dengan pasukan nusantara, korps musik, dan pasukan berkuda oleh Paspampres. Para pelajar SD dari Kota Bogor yang mengenakan pakaian adat Nusantara turut menyemarakkan suasana dengan mengibarkan bendera kedua negara.
Dalam penyambutan tamu negara kali ini, turut dilakukan penanaman pohon oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Christian di halaman belakang Istana Bogor. Jenis tanaman yang ditanam keduanya ialah pohon ulin atau kayu besi.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartias Lukito, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Indonesia dan Mikronesia Berkomitmen Tingkatkan Hubungan Kedua Negara
Sejak dibukanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Federasi Mikronesia pada tahun 1991 lalu, hubungan bilateral kedua negara berjalan dengan baik. Kunjungan Presiden Mikronesia, Peter Martin Christian, yang memiliki darah keturunan Maluku ke Indonesia disebut Presiden Joko Widodo merupakan momentum baru bagi peningkatan hubungan kedua negara.
“Kunjungan Presiden Christian ke Indonesia menjadi tonggak baru bagi hubungan kedua negara. Sebuah hubungan yang saling menghormati dan saling menguntungkan,” ujar Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu, 18 Juli 2018.
Sebagai sesama negara di Pasifik, Indonesia dan Federasi Mikronesia memiliki kesamaan. Keduanya diketahui sebagai negara kepulauan dengan Mikronesia yang memiliki 600 pulau dan Indonesia dengan 17 ribu pulaunya. Atas dasar kesamaan itu, dalam pertemuan bilateral yang dilakukan Presiden Jokowi dan Presiden Christian, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang maritim dan peningkatan konektivitas antarpulau.
“Indonesia menawarkan pesawat N-219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia untuk dapat digunakan sebagai pesawat angkut antarpulau. Presiden Christian besok akan berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia di Bandung,” tutur Jokowi.
Sementara itu, di bidang ekonomi, keduanya juga sepakat untuk lebih mempererat interaksi antara pengusaha kedua negara. Secara khusus Presiden Joko Widodo memberikan undangan kepada para pengusaha Federasi Mikronesia untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia 2018 pada bulan Oktober mendatang.
“Untuk mendekatkan hubungan kedua negara, Indonesia berniat menunjuk konsul kehormatan untuk Federasi Mikronesia,” imbuh Presiden RI.
Adapun untuk melekatkan hubungan antara masyarakat kedua negara, Indonesia juga menawarkan beasiswa, pertukaran pelajar, dan kerja sama pembangunan di berbagai bidang.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo tak lupa menyampaikan apresiasi bagi Federasi Mikronesia atas komitmen dan dukungannya bagi Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Terkait hal ini, kedua negara berkomitmen kuat untuk mempererat kerja sama dalam berbagai forum internasional.
“Saya sangat menghargai konsistensi komitmen Federasi Mikronesia untuk menghormati integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai forum di Pasifik Selatan antara lain melalui kerja sama di Pacific Islands Forum,” ujarnya.
Presiden Christian, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan keinginan Mikronesia untuk memiliki hubungan yang lebih kuat dan berarti dengan Indonesia. Ia menyambut baik usulan sejumlah program seperti pertukaran pelajar antara kedua negara.
“Indonesia dan Mikronesia memiliki hubungan diplomatik selama lebih dari 27 tahun lamanya yang merupakan hubungan yang sangat hangat. Tapi kita tidak hanya menginginkan hubungan yang hangat, tapi juga hubungan yang konkret, jelas, dan berarti,” ucapnya.
Selain itu, ia juga memberikan selamat atas keberhasilan Indonesia yang berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Dirinya percaya bahwa Indonesia mampu turut berperan dalam menangani sejumlah permasalahan dunia melalui Dewan Keamanan PBB.
“Kita juga sangat senang dan bangga bahwa Indonesia telah berhasil menjadi anggota dari Dewan Keamanan PBB. Sebagai bagian dari Dewan Keamanan tersebut saya yakin Indonesia akan mengemban amanahnya dengan baik untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif untuk semua masyarakat,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, kedua pemimpin negara bersama-sama menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman mengenai pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan paspor dinas kedua negara. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Negara Federasi Mikronesia Christopher I. Christian.