Ada beberapa pertimbangan yang membuat Menkeu Sri Mulyani mendapatkan gelar tersebut hingga tiga tahun berturut-turut. Menurut FinanceAsia, Menkeu Sri Mulyani berhasil membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik dengan mencatatkan defisit anggaran terendah dalam enam tahun terakhir pada 2018 (1,76 persen dari Produk Domestik Bruto/PDB).
Selain itu, program Amnesti Pajak yang diluncurkan pada tahun 2016-2017, ia berhasil meningkatkan kepatuhan pajak (tax compliance) yang berhasil meningkatkan penerimaan perpajakan.
Selanjutnya, Menkeu Sri Mulyani juga mengantarkan Indonesia menjadi negara Asia pertama yang menjual green bonds (Global Green Sukuk), surat utang yang digunakan secara spesifik untuk membiayai proyek-proyek untuk iklim dan lingkungan hingga 1,25 miliar dolar AS.
Terakhir, di tengah pelemahan nilai tukar seiring perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Pemerintah bersama Bank Indonesia juga dinilai berhasil menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. (fr/nr/ds)