Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit tersebut, Presiden memfokuskan pembahasan pada kerja sama ekonomi dengan Jepang.
Indonesia dan Jepang diketahui telah melakukan kerja sama seperti di bidang infrastruktur yang terus berjalan hingga kini. Moda Raya Terpadu Jakarta merupakan salah satu proyek kerja sama yang dilakukan kedua negara.
“MRT Fase I akan selesai Maret 2019. Groundbreaking MRT Fase II juga akan dilakukan berdekatan dengan waktu tersebut,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinan terhadap kebijakan Jepang mengenai kelapa sawit, terkait sertifikasi.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia telah menerapkan sertifikasi ISPO dan berharap agar sertifikasi ini dapat diterima atau diperkuat.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyampaikan harapan kiranya Jepang dapat memberikan fleksibilitas dalam perundingan peninjauan menyeluruh Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) dan juga Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement ( RCEP) agar perundingan dapat segera diselesaikan.
Ke depan, Indonesia melihat sejumlah potensi kerja sama yang dapat dijalankan dengan pemerintah Jepang. Di antaranya ialah investasi dan pengembangan mobil listrik dan baterai lithium, pengembangan industri pariwisata di kawasan “10 Bali Baru”, serta kerja sama kemaritiman.
“Saya ingin mengajak Yang Mulia untuk bersama-sama mendorong hal-hal tersebut dengan memanfaatkan momentum dan semangat 60 tahun perayaan hubungan bilateral kita,” tandasnya. (BPMI/EN)