Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa situasi ekonomi dunia sekarang ini masih betul-betul pada posisi yang sangat sulit. Ia meyakini, para bupati juga merasakan betapa ketidakpastian ekonomi dunia itu betul-betul sulit dikalkulasi dan sulit dihitung.
Namun demikian, menurut Presiden, kita patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih 5 persen lebih.
“Saya kira kita patut bersyukur ekonomi kita masih bisa tumbuh 5 persen lebih sedikit. Itu sudah saya kira patut kita syukuri,” kata Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan para Bupati, di ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/7) pagi.
Presiden membandingkan dengan negara-negara lain, yang gede misalnya seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang turun dari 11 jadi 10, langsung anjlok sekarang ke posisi 6,5.
“Betul-betul sebuah proses yang berat,” tutur Presiden Jokowi.
Garis Lurus
Sebelumnya saat mengawali pengantarnya, Presiden Jokowi menjelaskan, pertemuannya dengan Bupati yang dilakukan dalam beberapa gelombang agar jumlahnya tidak terlalu besar sengaja dilakukan dengan harapan agar lebih bebas untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan di daerah.
Presiden menegaskan keinginannya agar pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten ini satu, betul-betul satu garis lurus, dan setiap kebijakan-kebijakan yang ada di pemerintah pusat bisa dikerjakan secara sinergi bersama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten.
Saat bertemu dengan para Bupati itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. (FID/ES)