Indovoices.com – Berbicara sebagai panelis pada Bali Fintech Agenda, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengemukakan bahwa 12 elemen yang dikeluarkan dalam Bali Fintech Agenda ini merupakan jawaban IMF-WBG atas pertanyaan yang muncul di berbagai negara mengenai respon terhadap perkembangan teknologi yang terjadi dengan sangat cepat.
“Dengan adanya Bali Fintech Agenda setidaknya negara-negara yang hadir mendapat gambaran mengenai kerangka kebijakan sehingga mereka dapat lebih siap dan optimis melihat perubahan teknologi bukan sebagai ancaman tapi kesempatan untuk lebih berkembang lagi,” Jelas Menkeu di Mangupura Room BICC, Kamis (11/10) dalam rangkaian kegiatan IMF-WBG Annual Meetings 2018.
Indonesia pun, menurutnya, masih berjuang untuk menyamakan level playing field di antara pengusaha. Oleh karena itu dengan Bali fintech ini akan memberikan sebuah kerangka pemahaman baru bagi pemerintah untuk bisa merespon dengan tepat untuk semua perubahan yang sedang terjadi.
“Peran saya sendiri mengajak diskusi para pengusaha ini untuk mendapatkan gambaran kebijakan yang sesuai dengan mereka. Namun di saat yang bersamaan saya juga harus memberi signal kepada para pengusaha model bisnis lama untuk segera melakukan perubahan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim pun menegaskan bahwa Bank Dunia ingin memastikan bahwa semua orang dapat menikmati kemajuan teknologi. Membiarkan orang-orang berinovasi sehingga teknologi mampu menciptakan sebuah lompatan yang dapat menghilangkan hal buruk seperti korupsi.
“Target kita untuk mendapatkan sistem keuangan yang inklusif tidak akan tercapai apabila tidak ada pembahasan yang mendalam mengenai teknologi,” Kata Presiden Kim. (kemenkeu/mr/rsa)