Ada apa dibalik semua ini? Fahri Hamzah yang biasanya hanya sibuk nyerang KPK dan nyerang Jokowi, sekarang terlalu sibuk membela tersangka korupsi Setya Novanto, hingga menuduh ada orang kuat negeri ini yang memerintahkan KPK untuk jemput paksa Setya Novanto.
Padahal jelas hingga dini hari Setya Novanto tak terlihat batang hidungnya saat KPK menyambangi rumah sang Ketua DPR RI itu, hingga diultimatum bila 1 x 24 jam tetap tak bisa dijumpai KPK, maka akan dinyatakan sebagai DPO. Karenanya belum ada yang dijemput paksa, dan itu disaksikan oleh semua awak media.
Fahri Hamzah ini menuntut pihak lain utamanya KPK menggunakan ‘Akhlaq Mulia’, sementara akhlaq dirinya sendiri seperti yang terlihat sekarang ini, bahkan ia membela koruptor habis-habisan. Sebegitunya, sosok ini tak pernah terdengar prestasi dan sumbangsih buat negeri ini. Seperti inikah para ketua dan wakil ketua DPR RI..?
Perlukah Bareskrim menanyakan tuduhan busuk Fahri? Juga bagaimana dengan pengacara Setnov yang selalu congkak menyalahkan KPK? Bila Setnov sulit dicari, maka pengacaranya harus ikut tanggung jawab, karena sudah ikut mempersulit proses hukum, serta laporan pengacara Setnov atas 2 komisioner KPK agar dihentikan.
Satu hal lagi, tak perlu bawa-bawa nama presiden dan TNI, karena presiden dan TNI tak ada urusan dan tak ada kewenangan dengan kasus ini. Kemudian sesuai UU KPK, jemput paksa itu tindakan sah dan tak perlu ijin presiden. Yang harus ada ijin presiden itu bila anggota dewan dipanggil penyidik Polri. Jadi hak imunitas tak berlaku. Kesatria sajalah..!!
Bravo KPK