Ya Allah. Terima kasih telah menganugerahkan gubernur dan wakil gubernur baru kepada kami, yang santun, yang penuh keberpihakan, yang murah hati, yang penuh kasih sayang, yang kaya ide, dan yang seiman, dan yang sekarang sedang dilanda derita karena banjir.
Kesantunan beliau kepada bawahannya sungguh luar biasa. Saking santunnya, ya Allah, bawahannya tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga banjir melanda Jakarta hari-hari terakhir ini. Ya Allah, surutkanlah banjir Jakarta dengan cepat agar gubernur dan wakilnya tidak dicecar habis-habisan oleh ahokers.
Ya Allah, biarlah kuasamu sendiri yang menghempaskan banjir Jakarta kembali kelautan. Janganlah kiranya engkau mengotori telapak kaki gubernur dan wakil gubernur kami yang bersih itu. Karena beliau sudah membiarkan para penghuni pinggir kali kembali ke pinggir kali, di mana tempat mereka sebenarnya menurut Panji, di tempat kumuh.
Beliau sudah sangat-sangat berpihak kepada para penghuni pinggir kali, karena tidak menggusur. Tidak seperti gubernur dan wakilnya yang sebelumnya, yang mengusir penghuni pinggir kali yang kotor, berbau dan kumuh, ke rusun yang lebih bersih dan terjamin kehigienisannya. Datangkanlah azab untuk si kafir penista agama itu.
Ya Allah, sudahi saja hujan. Janganlah kiranya Engkau jadikan gubernur dan wakilnya jadi bullyan para ahokers. Hentikanlah hujan, ya Allah. Janganlah biarkan kemurahan hati beliau berdua Engkau nodai dengan bullyan para ahokers. Engkau tahu beliau telah menghibahkan bertriliun-triliun APBD DKI Jakarta untuk ormas dan lain-lain yang sangat menginginkannya, ya Allah. Masakan Engkau biarkan, beliau yang murah hati itu mendapat bullyan.
Ya Allah, yang maha pengasih. Beliau sudah mengasihi kami dengan lembut dan penuh dengan idealisme tinggi. Beliau telah – selain menghibahkan APBD DKI ke ormas-ormas yang menginginkannya – menghasilkan ide-ide untuk menata Jakarta. Ya Allah, jangan tuntut kapan ide itu direalisasikan, biarlah setelah lima tahun ke depan. Masakan ide setinggi langit di angkasa, mau diturunkan ke Jakarta yang penuh banjir pada saat hujan. Tidak adil, ya Allah.
Ya Allah, Engkau tahu bahwa gubernur dan wakilnya adalah orang beriman kepada-Mu. Biarlah imannya saja yang menyelesaikan banjir Jakarta. Sebab iman lebih penting dari pada tindakan. Sebab iman bisa menyelesaikan seluruh ruh ruh ruh persoalan Jakarta.
Lagian, ya Allah, kemarin kampanye ada yang mengatakan bahwa tidak penting kerja, yang penting seiman. Ya Allah, bukankah kalau sudah beriman dan seiman seluruh persoalan sudah selesai? Karena di waktu pilkada kemarin, kami diancam tidak disalatkan kalau memilih Ahok, si kafir itu.
Ya Allah, bukankah beliau bukan gubernur yang Engkau ridhoi? Janganlah biarkan kami, JKT58, menanggung malu atas tidak tertanggulanginya banjir di Jakarta, ya Allah. Masakan, ya Allah, gubernur kafir lebih cepat mengatasi banjir dari pada gubernur dan wakilnya ini? Masakan, ya Allah, seorang penista agama kau biarkan mampu menyelesaikan banjir sementara gubernur yang seiman ini tidak bisa?
Ya Allah, sedangkan pemilih penista agama saja upahnya neraka dan tidak disalatkan, masakan upah kami JKT58 adalah banjir dan bullyan? Ataukah ini cobaan-Mu, ya Allah? Apakah banjir ini cobaan-Mu, ya Allah? Amin.
Hahahahaha……..
Serius amat baca doanya saudara. Itu bukan doa orang tulus. Itu doa orang paling kurang ajar. Begitulah doa yang hanya mengutamakan kepentingannya sendiri dari pada kepentingan orang banyak. Jangan ditiru…. Jangan ditiru yah… jangan… jangan….
Meskipun doa orang kurang ajar, bahkan mungkin doa orang gila, kalau Anda meresapinya dan mengambil maknanya, Anda akan beroleh keberkahan dan kedamaian. Tetapi jika Anda marah karena doanya, dan menilainya dengan pikiran negatif, maka tidak akan dapat berkahnya. Doa tidak dilihat dari indanya kata-kata, melainkan dari tulusnya isi hati.
Dengan tulus dan ikhlas saya sampaikan. Semoga gubernur dan wakilnya dapat menyelesaikan banjir dengan secepat mungkin agar warga Jakarta dapat beraktivitas sebagaimana biasanya. Sebab siapa pun gubernurnya, apa pun agamanya, entah pribumi atau WNI, entah seiman atau tidak, yang terpenting adalah ia bertindak cepat, tepat, dan tegas dan dilakukan demi kemaslahatan warga Jakarta.
Salam indovoices