Nama Atlantis mendadak mencuat lagi berkat film Aquaman yang belum lama ini tayang di Bioskop. Dalam film yang bersetting masa kini, disebutkan bila kekaisaran Atlantis terletak di dasar Samudera. Kisah keberadaan Atlantis sendiri mengundang perdebatan diantara para ahli hingga kini.
Mitos tentang peradaban Atlantis dikemukakan pertama kali oleh Plato. Plato adalah filosof kelahiran Yunani yang hidup pada tahun 427-347 sebelum masehi (SM), yang menyebutkan bahwa Atlantis telah ada sejak 9000 tahun sebelum Plato, atau 11500 tahun yang lalu.
Yang tidak diceritakan oleh Plato adalah menjelang munculnya gempa bumi dan banjir besar di Atlantis, yang mengakibatkan pulau Atlantis tenggelam dan menghilang. Ternyata terakhir kali dipimpin oleh Giant dan Suneo.
Bila pembaca pernah menonton film Doraemon: Great Adventure in the Antarctic Kachi Kochi, maka pembaca pasti mengetahui bila dalam petualangannya ke Antartika, Doraemon dan kawan-kawan menemukan jalan ke Atlantis melalui sebuah lubang yang mereka temukan di Antartika.
Setelah pulang ke Jepang, ternyata diam-diam Giant dan Suneo mencuri kantong ajaib Doraemon dan menggunakan “Pintu Kemana Saja” untuk kembali lagi ke Antartika. Mereka berambisi menjadi Kaisar di Atlantis.
Atlantis sendiri merupakan sebuah kekaisaran yang menaungi 15 kerajaan kecil lainnya. Dimana raja-raja kecil itu setiap lima tahun sekali akan memilih salah satu diantara mereka untuk menjadi kaisar dan memimpin mereka.
Giant dan Suneo sejak kunjungan sebelumnya telah mengetahui bila ada beberapa kerajaan kecil yang merasa tidak puas atas kepemimpinan kaisar yang ada saat ini. Menurut perhitungannya, setidaknya ada lima kerajaan kecil yang dapat dipengaruhi untuk mendukungnya.
Hal ini disebabkan karena lima kerajaan kecil ini selalu bersengketa tidak menemukan kata sepakat tentang calon yang harus mereka ajukan untuk menggantikan kaisar yang ada saat ini, sementara waktu pemilihan sudah semakin dekat.
Giant walaupun memiliki sifat agak bodoh, pemarah, licik, grusa-grusu, suka bohong dan suka menakut-nakuti, berhasil menyakinkan ke lima kerajaan tersebut bila tidak mencalonkan dirinya, maka Atlantis akan punah.
Apalagi dirinya menyerahkan buku yang berjudul Paradoks Atlantis hasil karangannya yang isinya adalah cerita-cerita yang menyeramkan. Seperti Atlantis yang terancam menjadi negara miskin selamanya, kekayaan Atlantis hanya dikuasai oleh 1 persen penduduknya, sistem ekonomi Atlantis keliru, bahkan dirinya menyebutkan Atlantis dalam kondisi perang hanya bisa bertahan 3 hari dan tidak ketinggalan di halaman terakhir bukunya dia menulis bocor.. bocor.. bocor…. Tentu saja ke lima kerajaan kecil itu ketakutan dan menganggap tulisan itu adalah mantera kutukan.
Setelah berunding, akhirnya ke lima kerajaan tersebut menyepakati mencalonkan Giant menjadi Cakar (Calon Kaisar) dengan persyaratan, wakilnya haruslah dipilih dari salah satu diantara lima kerajaan kecil tersebut.
Permintaan ini menjadi dilema tersendiri bagi Giant, karena yang dia kehendaki sebagai Cawakar (Calon Wakil Kaisar) pendampingnya adalah si Suneo. Bukannya tanpa alasan Giant memilih Suneo, selain berasal dari partai, eh negara yang sama sehingga lebih bisa dipercaya, Suneo yang pada dasarnya adalah anak orang kaya, manja, suka pamer, cengeng pembohong, sombong dan tidak beretika dianggap lebih mudah dikendalikan karena pengalaman politiknya masih sedikit.
Nah permasalahannya sekarang adalah bagaimana menyakinkan agar kelima kerajaan kecil itu mau menerima Suneo menjadi Cawakar? Apalagi diantara lima kerajaan tersebut, ada tiga yang agak sulit dibujuk. Bahkan salah satu kerajaan kecil tersebut sudah mengancam, kalau tidak mengambil calon yang kami tawarkan, dukungan akan kami tarik. Nah lho..
Namun bukan Giant namanya bila tidak licik, dirinya kemudian mengutus Suneo kembali ke Jepang menggunakan “Pintu Kemana Saja” untuk membeli 1 triliun kardus. Berdasarkan pengamatannya, kardus adalah barang langka dan berharga di kerajaan Atlantis.
Sebagai anak orang kaya, tentu bukan hal yang sulit bagi Suneo untuk melaksanakan tugas yang diberikan Giant. Rupanya sementara Suneo pulang ke Jepang, Giant melakukan rapat rahasia dengan dua diantara tiga kerajaan kecil yang sulit dibujuk itu dengan iming-iming masing-masing akan mendapatkan 500 miliar kardus. Kerajaan ketiga yang tidak diajak rapat, belum menyadari hal ini dan masih menyakini bahwa calon dari kerajaannya lah yang pasti akan terpilih mendampingi Giant.
Itu sebabnya ketika Giant membagikan 500 miliar kardus ke kedua kerajaan tersebut, semburan “Dasar Giant Kardus” pun sontak terlontar dari mulut salah satu menteri kerajaan ketiga yang merasa tertipu. Rajanya sendiri walaupun berperawakan tinggi besar namun punya hati Hello Kitty, sempat baper selama berminggu-minggu. Untuk menarik dukungan sudah tidak memungkinkan lagi, selain karena sudah terlanjur diumumkan ke masyarakat, ternyata raja Baper masih menyimpan dendam terhadap Ibu Suri kaisar yang sekarang.
Sama halnya seperti pemilu di Indonesia, pemilihan kaisar di kerajaan Atlantis juga berdasarkan suara terbanyak yang diwakili ke-15 kerajaan yang ada. Tentu saja dengan didukung oleh 5 kerajaan, masih kurang bagi pasangan Giant dan Suneo untuk memenangkan kursi kekaisaran. Giant dan Suneo masih harus bersaing dengan pasangan lainnya guna mendapatkan dukungan dari 10 kerajaan kecil lainnya lagi.
Berbekal pengalamannya selama mendampingi Nobita, Doraemon dan Sizhuka berpetualang ke berbagai negara termasuk ke Amerika Serikat saat pilpres 2016 yang lalu hingga ke Rusia, serta buku Paradoks Atlantis yang dikarangnya. Giant dan Suneo sepakat menerapkan strategi Firehose of Falsehood yang diadaptasi dari Propaganda Rusia guna menakut-nakuti 10 kerajaan kecil lainnya.
Berbagai jurus pun dikeluarkan Giant, mulai dari menuding pihak kerajaan yang sekarang melakukan kriminalisasi terhadap salah salah satu anggotanya yang bonyok karena dianiaya oleh pihak kerajaan (padahal aslinya orang tersebut dikirim ke Jepang untuk operasi plastik).
Lalu Giant juga menyebutkan 99 persen rakyat Atlantis hidup pas-pasan, Korupsi di Atlantis sudah stadium 4, profesor fisika di Atlantis hanya 1 orang, tahun 12030 (kalender Atlantis) Atlantis akan bubar, bahkan sampai soal selang cuci darah di salah satu rumah sakit Atlantis pun ikut dipolitisir, dituding dipakai berulang-ulang hingga 40 kali. Itu belum termasuk tudingan 7 kontainer, eh maksud saya 7 suara lainnya sudah dipalsukan.
Calon wakilnya pun tidak mau kalah ikut menyemburkan kebohongan berkali-kali. Saat berkunjung ke sebuah pasar di salah satu kerajaan Atlantis misalnya, tanpa membeli apa-apa, Suneo mendadak berteriak “tempe setipis kartu remi…”, “bahan-bahan pokok mahal”.
Di kesempatan lainnya Suneo berkomentar di depan khalayak ramai kalau nasi ayam di Atlantis lebih mahal daripada nasi ayam di Jepang. Selain itu dia juga pernah mengatakan uang seratus ribu di Atlantis hanya bisa beli bawang dan cabai.
Tentu saja pernyataan-pernyataan dusta yang disemburkan Giant dan Suneo membuat penduduk Atlantis merasa resah dan gelisah. Ketakutan pun menjalar kemana-mana, saling curiga mencurigai muncul, ketidakpercayaan kepada kekaisaran Atlantis yang memerintah saat ini meningkat tajam.
Apalagi di kerajaan Atlantis, walaupun disebut-sebut memiliki peradaban dan kebudayaan yang cukup maju. Namun masyarakatnya sama sekali belum mengenal teknologi internet, sehingga tidak dapat mengakses dan mencari tahu mana berita benar dan mana berita yang menyesatkan. Pihak kekaisaran sendiri harus pontang panting menjelaskan dan meluruskan berita sebenarnya kepada rakyatnya. Namun sayangnya penjelasan tersebut kalah cepat menyebarnya dibandingkan Hoax yang dihembuskan Giant dan Suneo.
Propaganda Rusia yang isinya fitnah, dusta dan hoax yang dipakai Giant dan Suneo pun sukses meracuni rakyat kerajaan Atlantis. Sebagian besar dari 15 kerajaan kecil tersebut berhasil tertipu dan memilih Giant sebagai kaisar dan Suneo sebagai wakil kaisar untuk memimpin kekaisaran Atlantis. Sementara sisa beberapa kerajaan kecil lainnya yang memiliki kecerdasan lebih tinggi dan tidak mudah tertipu, harus rela menerima karena kalah suara.
Satu tahun pertama kekaisaran Atlantis yang kini dipimpin oleh Giant dan Suneo pun dilakukan dengan gerakan pembersihan terhadap loyalis-loyalis kaisar terdahulu. Jabatan-jabatan menteri dan jabatan penting lainnya diisi oleh orang-orang kerajaan pendukungnya yang beberapanya adalah menteri gagal yang sudah dipecat kaisar sebelumnya. Seluruh laporan kekayaan kerajaan Atlantis dikumpulkan.
Merasa sudah memegang tampuk kekuasaan, sifat asli Giant dan Suneo pun mulai terlihat. Giant dengan alasan belum punya pengalaman memimpin kekaisaran pun mengatakan ingin mempelajari dahulu cara kerja pemerintahan. Wakilnya, Suneo pun lebih sibuk mengadakan sayembara desain sepatu dengan iming-iming hadiah. Termasuk juga mengadakan sayembara program gagal ala Noke-Noce.
Agar bawahannya tidak banyak ribut, Giant pun menaikkan gaji bawahannya berlipat-lipat sesuai janjinya ketika kampanye. Uangnya diambil dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Kekaisaran (APBK). Harapannya agar bawahannya dengan penghasilan besar, tidak akan korupsi lagi. Namun Giant lupa kalau yang namanya keserakahan itu tidak mengenal kata cukup, diberi 1000 ingin 10.000, diberi 10.000 ingin 100.000, diberi 100.000 ingin 1.000.000 dam seterusnya. Saat kebutuhan tidak dapat ditutup dari gaji, pungli pun dijalankan. Bagi masyarakat yang ingin mengurus ini itu pun dikenakan “biaya”.
Tentu saja semua dijalankan tanpa sepengetahuan Giant. Ataupun bila tahu, Giant akan menutup sebelah mata mengingat dia juga membutuhkan dana sangat besar untuk mencicil hutangnya sebesar 40 juta US yang harusnya dicicil selama 20 tahun. Namun karena dia sudah memegang seluruh laporan kekayaan Atlantis, hutang itu pun lunas dalam waktu satu tahun.
Sebelas dua belas, wakilnya, Suneo juga butuh uang untuk menutupi ongkos yang sudah dikeluarkan. Mulai dari pengeluaran membeli satu triliun kardus hingga berbagai pengeluaran lainnya selama kampanye. Sebagai anak manja yang terbiasa hidup enak, Suneo juga menginginkan setelah menjadi wakil kaisar, kekayaannya juga bertambah agar tidak habis dimakan tujuh turunan.
Sebelum kekaisaran Atlantis dipimpin oleh Giant dan Suneo, total APBK kekaisaran Atlantis nilainya lebih kurang 2000 triliun, Belanja pegawai mencakup 26,1% dari total anggaran belanja kekaisaran pusat atau sekitar 1/4 dari APBK. Setelah belanja untuk pegawai dinaikkan dua kali lipat oleh Giant, Belanja Pegawai pun melonjak memakan porsi hingga 50% dari APBK. Berarti yang tersisa lebih kurang tinggal 1000 triliun.
Belum termasuk alokasi untuk belanja kementerian/lembaga yang nilai totalnya mencapai 840, 3 triliun bila mengacu pada APBK kekaisaran Atlantis sebelumnya. Artinya APBK hanya tersisa 160 triliun. Sementara ketika kampanye, selain menjanjikan kenaikan gaji pegawai berkali-kali lipat, Giant dan Suneo juga ingin meningkatkan subsidi pangan, BBM, listrik, bantuan sosial dan sebagainya yang otomatis alokasi belanja untuk kementerian/lembaga juga pasti akan membengkak melebihi APBK.
Defisit pun terjadi, sedangkan saat kampanye Giant dan Suneo sudah berjanji tidak akan berhutang, malah akan menurunkan pajak, jadi dari mana uang untuk menutupi defisit tersebut? Tidak heran bila saat pemilihan kaisar, ada salah satu pasangan yang menyebut Giant dan Suneo tidak mengerti soal ekonomi makro. Karena tujuan utama Giant dan Suneo hanyalah untuk menang, bukan untuk mensejahterakan kekaisaran Atlantis.
Suara-suara kritis mulai bermunculan mempertanyakan kemampuan Giant dan Suneo memimpin kekaisaran Atlantis. Namun jangan dikira akan diterima dengan baik. Mengingat sifat Giant yang emosian, pemilik suara-suara kritis itu pun dibungkam dengan penangkapan kalau perlu diculik, toh Giant sudah cukup berpengalaman dalam hal culik-menculik. Sangkin lihainya dalam culik-menculik, selain julukan Giant Kardus, Giant pun dikenal sebagai Giant si Penculik.
Disisi lain, salah satu kerajaan kecil lainnya sudah tidak sabar untuk melakukan kudeta. Kerajaan kecil ini, kelak saat Atlantis tenggelam ke dasar laut akan menjadi kerajaan Trench dimana para penduduknya telah berevolusi menjadi manusia monster ikan yang gila dan ganas. Hal ini dipengaruhi oleh sifat radikalnya ketika masih belum berevolusi dan kerajaan Atlantis belum tenggelam. Mereka beranggapan sebagai pemegang kunci surga. Selain kelompok mereka yang paling benar, yang lainnya adalah sesat dan harus dimusnahkan. Tidak heran bila pandangan ini tertanam dan terbawa hingga saat mereka berevolusi kelak.
Awalnya kerajaan kecil ini mendukung Giant dan Suneo dengan maksud tersembunyi bila Giant dan Suneo berkuasa kelak, mereka akan diberikan kebebasan untuk mempengaruhi rakyat di kerajaan-kerajaan lainnya agar tunduk dan memiliki pandangan yang sama dengan mereka. Bila sebagian besar kerajaan kecil itu telah terpengaruh, maka akan dengan mudah mereka akan melakukan kudeta, mengambil alih kepemimpinan di Atlantis serta memusnahkan kerajaan-kerajaan lainnya yang menentang mereka.
Niat busuk ini tentu saja terbaca oleh Giant. Namun ketika itu, Giant dan Suneo masih membutuhkan dukungan kerajaan Trench, sehingga mereka pura-pura tidak tahu. Namun kini mereka telah memegang tampuk kekuasaan, tentu tidak akan melepaskan dengan mudah apa yang sudah didapatnya. Kerajaan Trench yang awalnya menjadi bagian dari kerajaan pendukung pun kini dianggap sebagai benalu yang harus dimusnahkan.
Tidak sulit membungkam kerajaan Trench, apalagi Giant spesialis culik-menculik didukung oleh Angkatan Bersenjata Atlantis yang terkenal kuat. Tokoh-tokohnya satu persatu diculik dan dihilangkan. Namun di luar perkiraan Giant, tokoh-tokoh kerajaan Trench yang belum tertangkap mulai menghasut pengikutnya yang ternyata sedikit banyak sudah tersebar di berbagai kerajaan di Atlantis.
Tudingan latar belakang Giant yang berbeda dengan penduduk Atlantis pun disuarakan. Belum lagi tudingan bahwa Giant melakukan kriminalisasi terhadap para tokoh kerajaan Trench hingga ingin memusnahkan kerajaan Trench juga ditiupkan.
Sebagian rakyat Atlantis yang berpandangan radikal karena terpengaruh pandangan sesat kerajaan Trench mulai membuat keributan. Giant yang lebih mengandalkan otot daripada otak pun menugaskan pasukannya untuk bertindak represif. Kerajaan-kerajaan lainnya ikut bereaksi karena banyak warganya yang menjadi korban. Kekacauan tidak terelakkan lagi. Pertempuran antar kerajaan Trench dengan pihak kekaisaran maupun sesama kerajaan kecil lainnya pun terjadi.
Giant dan Suneo akhirnya menyadari bila posisi mereka mulai terdesak, mereka pun memutuskan untuk melarikan diri kembali ke Jepang melalui “Pintu Kemana Saja“, dengan membawa berbagai harta benda yang berhasil mereka korupsi selama memimpin di Atlantis.
Menurut literatur, disebutkan bila kerajaan-kerajaan di Atlantis merupakan kerajaan-kerajaan yang gemar berperang. Teknologi persenjataannya diketahui sudah canggih. Semakin canggih persenjataan tentu semakin kuat daya rusaknya. Akibatnya kehancuran pun tidak terelakkan lagi. Saling serang dengan senjata canggih menyebabkan daratan Atlantis pun terbelah dan menimbulkan Tsunami. Hanya butuh waktu satu hari satu malam untuk menenggelamkan kekaisaran Atlantis yang megah ke dalam dasar laut.
Lantas bagaimana dengan Giant dan Suneo yang berhasil melarikan diri? Keberadaannya tidak jelas. Ada beberapa orang yang menyebutkan pernah melihat Giant di Yordania. Sementara ada juga yang menyebutkan sering melihat Giant di salah satu Bank di Swiss. Versi lain menyebutkan bila Giant sering terlihat di negara Tax Heaven lainnya, mengamankan kekayaan yang berhasil dikorupsinya dari kerajaan Atlantis.
Tidak jauh berbeda dengan Giant, Suneo juga sering terlihat berada di berbagai negara Tax Heaven lainnya. Kabar terakhir yang terdengar, Suneo terlibat tiga kasus kejahatan penipuan dan penggelapan tanah di salah satu negara yang bernama Indonesia.
Pelajaran yang dapat dipetik. Sejarah selalu terulang kembali. Pilihlah pemimpin yang sudah jelas track recordnya, cukup berpengalaman dan teruji benar-benar bekerja untuk memajukan rakyat dan bangsanya. Jangan pernah memilih pemimpin yang punya track record sebagai penculik yang tujuannya hanya untuk berkuasa, berani menjanjikan apapun bahkan hal yang tidak masuk di akal hanya untuk menang. Jangan pilih pemimpin yang tidak ragu menyemburkan kebohongan, hoax dan fitnah untuk menjatuhkan lawan politik hanya untuk mencapai ambisinya. Penyesalan selalu datang terlambat.
Dengan demikian, berakhirlah cerita Giant Dan Suneo. Bila ada kesamaan tempat, kejadian, cerita, maupun tokoh, bisa jadi itu memang disengaja, bisa juga tidak. Terima kasih dan sampai berjumpa lagi dalam tulisan berikutnya.