Indovoices.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbangfilm) menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membahas enam isu penting perfilman. Keenam pokok pembahasan rakor, yaitu: (1) penyelamatan film media seluloid, (2) peningkatan kualitas SDM perfilman, (3) kajian dan pendataan perfilman, (4) regulasi dan layanan perizinan perfilman, (5) fasilitasi pengembangan perfilman, dan (6) peningkatan apresiasi perfilman Indonesia.
Rakor tahun 2019 ini mengundang lebih dari 200 pemangku kepentingan perfilman dari seluruh Indonesia. Peserta rakor antara lain perwakilan dari komunitas perfilman, perguruan tinggi, dinas di daerah yang mengelola perfilman, penerima bantuan Pusbangfilm, dan lain-lain. Rakor berlangsung pada tanggal 13 – 15 Maret 2019 di IPC Corporate University, Ciawi Bogor.
Kepala Pusbangfilm, Maman Wijaya, menekankan pentingkan sinergisitas antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan dalam membuat rencana aksi untuk meningkatkan kualitas dan layanan pengembangan perfilman. “Buatlah agenda atau rencana aksi yang akan dilakukan tahun ini antara para pemangku kepentingan perfilman dan Pusbangfilm untuk meningkatkan kualitas dan layanan pengembangan perfilman. Ini inti dari penyelenggaraan Rakor tahun ini,” kata Maman Wijaya saat membuka rakor, Kamis (14/03/2019).
Maman Wijaya mengajak para peserta rapat koordinasi untuk saling bertukar pikiran guna menambah pengetahuan yang nantinya dapat diimplementasikan di daerah masing-masing. “Terkadang kita merasa daerah kita paling bagus dalam pengembangan perfilman, padahal daerah lain masih lebih bagus lagi. Disini saatnya kita dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam pengembangan perfilman,” ujar Maman menambahkan.
Setelah penyelenggaraan rakor ini, diharapkan pelayanan pengembangan perfilman bisa lebih cepat dan baik. “Diharapkan pelayanan bisa cepat dan tidak rumit, sehingga dapat meningkatkan produksi film nasional. Tahun 2018 sudah terdapat 148 produksi film yang beredar,” kata Kepala Pusbangfilm.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) Kemendikbud, Gogot Suharwoto, mengemukakan bahwa Pustekkom telah memproduksi sebanyak 12 film sejak tahun 2012 hingga 2018. “Tahun 2018 Pustekkom memproduksi dua film yakni film ‘Aku dan Hari Esok’, dan film ‘Langkah yang Tersisa’. Film tersebut bertema pendidikan dan ditayangkang di bioskop,” jelasnya.
Gogot menambahkan bahwa Pustekkom membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memproduksi film tentang pendidikan dan kebudayaan. “Kami memiliki peralatan yang memadai, kami juga sumber daya manusia yang terampil di bidangnya. Kami sangat terbuka untuk menjalin kerja sama pengembangan film tentang pendidikan dan kebudayaan,” kata Kepala Pustekkom. (Nur Widiyanto)