“Tahun depan Rp73 triliun. Ini sudah disetujui oleh DPR jadi saya berani ngomong. Artinya apa, sampai saat ini dana yang dikucurkan ke desa sudah Rp187 triliun,” ujar Presiden pada Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019, di Islamic Center Lampung Timur, Jumat (23/11) malam.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa karena hal itulah dirinya selalu meminta hasilnya apa.
“Saya cek di lapangan benar enggak, kualitasnya seperti apa, kuantitasnya seperti apa. Benar enggak dana ini pengunaannya ini, ini, ini, ini, saya minta laporannya,” tambah Presiden.
Hingga saat ini, lanjut Presiden, jalan desa telah terbangun 123.000 km selama 4 tahun, Posyandu 11.500 unit yang baru, 18.000 PAUD telah dibangun, 6.500 pasar desa, 791.000 meter jembatan, 28.000 unit irigasi, 1.900 embung yang telah dikerjakan, dan 26.000 BuMDes yang telah ada sekarang.
“Artinya apa? Tindakan kita ini sudah tepat tapi perlu diperbaiki lagi kualitasnya agar lebih baik lagi. Sehingga tindakannya betul-betul tidak ada yang meleset,” ujar Presiden seraya menyebut bahwa ada 74.000 desa di seluruh tanah air.
Asli Orang Desa
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan meski dirinya tinggal di Jakarta maupun Bogor, tetapi akan selalu ingat terus bahwa aslinya orang desa atau anak kampung.
“Meskipun hampir setiap bulan saya berkeliling ke negara lain, bertemu dengan perdana menteri, bertemu dengan presiden negara lain tapi ingatan saya tetap desa karena saya orang desa,” ujar Kepala Negara.
Menurut Presiden, memang pergaulan pertama dirinya sejak kecil dengan orang desa, sehingga karakter tidak bisa dihilangkan dan tidak bisa dipungkiri.
“Karena memang saya orang desa ya saya akui. Ada yang ngomong wajah Presiden Jokowi wajah ndeso enggak apa-apa, tampangnya Presiden Jokowi tampang ndeso enggak apa-apa. Ya karena saya dari desa, enggak apa-apa,” ujar Kepala Negara.
Di akhir pengarahan, presiden menegaskan agar penggunaan dana desa tepat sasaran, jangan sampai keluar dari desa, dan tidak kembali ke Jakarta.
“Saya menginginkan agar ada perputaran uang di desa sehingga perekonomian di desa berjalan sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di desa,” pungkas Presiden.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam agenda kali ini, Seskab Pramono Anung, Menteri Desa PDTT Eko Sandjojo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo. (FID/JAY/EN)