Indovoices.com –Sejumlah ekonom masih memprediksi kalau inflasi pada bulan Juli 2020 masih bergerak landai dan bahkan lebih rendah daripada inflasi bulan Juni 2020 yang sebesar 0,18% mom.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi kalau inflasi pada bulan Juli 2020 akan sebesar 0,05% mom atau bila secara tahunan akan bergerak di 1,70% yoy. Perlambatan ini terjadi akibat menurunnya harga komponen bergejolak, khususnya pangan.
“Deflasi pada sebagian besar bahan pangan diakibatkan oleh masih lemahnya permintaan dari masyarakat akibat pandemi Covid-19,” kata Josua.
Terperinci, beberapa komponen pangan yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah yang turun 27,97%, bawang putih yang turun 17,85%, dan daging ayam yang turun 7,29%.
Sementara itu, pendorong utama dari inflasi pada bulan Juli 2020 adalah inflasi inti yang didorong oleh kenaikan harga emas pada bulan Juli 2020 yang sebesar 10,43% akibat kenaikan harga komoditas emas global, disertai dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Selain Josua, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memprediksi kalau inflasi pada bulan Juli 2020 akan bergerak rendah di 0,09% mom sehingga secara tahunan akan sebesar 1,74% yoy.
Demikian dengan ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana, ia memprediksi kalau inflasi secara tahunan akan sebesar 1,74% yoy.(msn)