Batang – Senyum bahagia dan bangga nampak terlihat dari para peternak yang sedang memamerkan pedet-pedet hasil Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Semboyan “Sapiku Meteng, Atiku Ayem” itu benar-benar terpancar dari wajah para peternak sapi potong yang ikut acara Gebyar Upsus Siwab dan Gelar Potensi Peternakan yang dilaksanakan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Jumat (28/09).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita yang hadir pada acara tersebut, ikut berbangga melihat sapi-sapi hasil program inisiatif Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sejak Oktober 2016 itu membuahkan hasil nyata. Pedet-pedet hasil inseminasi buatan (IB) yang digratiskan kepada para peternak itu kini telah menjadi harapan baru untuk menuju kemandirian sapi nasional.
Kinerja nasional Upsus Siwab tercatat dari data yang sudah masuk dalam sistem iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terintegrasi) telah mencapai angka yang menggembirakan. Angka kelahiran pada Upsus Siwab tahun 2017 tercatat sebanyak 911 ribu ekor, sedangkan tahun 2018 (per 24 September 2018) tercatat sudah sebanyak 1,18 juta ekor pedet yang lahir.
“Sejak pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2017 hingga saat ini sudah lahir 2 juta ekor lebih pedet dari indukan sapi milik peternak,” kata I Ketut.
I Ketut menyatakan, enam bulan kedepan, diprediksi pedet yang lahir akan mencapai 3,5 juta ekor lahir. Prediksi ini berdasarkan catatan saat ini, sapi yang bunting ada sebanyak 1.465.885 ekor.
“Ini artinya telah terjadi loncatan populasi luar biasa melalui program Upsus Siwab,” terangnya.
I Ketut mengungkapkan, bahwa selain untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Ia berharap Upsus Siwab juga mampu meningkatkan kualitas sumber daya genetik ternak sapi.
“Kita dapat lihat pedet-pedet milik peternak yang ditampilkan di sini, bagus-bagus dan sehat,” ungkap I Ketut.
Capaian IB Provinsi Jawa Tengah 2018 ini sudah mencapai 603.947 atau 100,66% dari 600 ribu yang ditargetkan. Untuk kebuntingan dari pelayanan pemeriksaan kebuntingan (PKp) sebanyak 221.939 ekor dan saat ini sudah ada sebanyak 162.357 ekor yang bunting dan sebanyak 109.895 ekor yang dilaporkan lahir. Namun menurutnya, masih ada beberapa sapi yang bunting dan lahir namun belum dilaporkan.
“Saya berharap seluruh kegiatan Upsus Siwab baik pelayanan IB, PKb, maupun kelahiran selalu dilaporkan dalam sistem iSIKHNAS, karena pelaporan ini sangat penting untuk pencatatan (recording) dan penelusuran adanya penambahan populasi dari kelahiran pedet-pedet tersebut. Sehingga keberhasilan dari dampak Program Upsus Siwab ini dapat terukur,” imbaunya.
I Ketut punya keyakinan dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas capaian kinerja Upsus Siwab nasional sampai dengan akhir tahun dapat tercapai. Ia pun menyampaikan apresiasi kinerja petugas Inseminator, Petugas PKb, dan Dokter Hewan, serta Pelayanan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Upsus Siwab.
“Mereka itu sebagai ujung tombak keberhasilan di lapangan, tanpa kerja keras dari mereka program ini tidak akan berhasil. Ditjen PKH tengah mempersiapkan penghargaan kepada petugas dan Dinas terbaik yang dinilai berdasarkan data pelaporan yang masuk dalam iSIKHNAS,” tandas I Ketut.
Pada kesempatan yang sama, Wihaji Bupati Batang menyampaikan kegiatan Gebyar Siwab dan Gelar Potensi Peternakan di Kabupaten Batang ini menunjukkan betapa besarnya potensi pengembangan peternakan di Propinsi Jateng. Hal ini juga menunjukkan betapa besarnya antusiasme Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Peternakan yang lebih maju dalam mensejahterakan Peternak di masa mendatang.
“Peternak di Batang pada umumnya mempunyai semangat yang tinggi dalam beternak karena ternak sebagai tabungan (rojo koyo) bagi mereka, sehingga dengan adanya dukungan dari pemerintah diharapkan dapat dapat mengembangkan potensi yang dimiliki,” ungkapnya.
Sementara itu, Agus Wariyanto Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa Jawa Tengah tahun lalu telah meraih juara 1 tingkat nasional dalam pelaksaan Upsus Siwab. Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan sentra populasi sapi potong terbesar di peringkat ke dua tingkat nasional setelah Jawa Timur. “Melalui program Upsus Siwab diharapkan tahun ini akan lebih meningkat lagi populasi sapi potong di Jawa Tengah,” tukasnya. [kementan]