Indovoices.com – Sekedar membantu rekan-rekan yang lagi galau (terutama saat IHSG merah membara beruntun seperti sekarang ini), saya mencoba membagikan saham-saham yang bagus dikoleksi menurut saya. Semoga bermanfaat buat rekan-rekan investor, dividen hunter, atau trader yang mendadak jadi investor :D.
Tentu saja sudah banyak yang membagikan saham-saham dan kriteria saham yang layak untuk investasi. Disini saya coba membagikan menurut point of view saya 😀
Kriteria pemilihan saham untuk investasi itu fundamental bagus harga mati (untuk sementara lupakan dulu TA & bandarmologi). Jadi sebelum beli sahamnya alangkah baiknya rekan-rekan minimal cek Keystat emiten saham yang ingin Anda beli. Hati-hati dengan Price to Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER). PBV < 1 dan atau PER < 10 itu kelihatan undervalue/sangat murah apalagi dalam kondisi market merah membara. Saya selalu menekankan bahwa FA bisa diengineering (dimanipulasi) dan TA dilukis oleh market maker (bandar).
Untuk itu tentu ada banyak saham yang saham yang harus diteliti. Kalau harus baca lapkeu perusahaan tentu akan memakan banyak waktu. Saya mencoba melakukan screening berdasarkan kriteria berikut:
1. Perusahaan harus bagi dividen. Ini syarat paling utama bagi saya untuk investing. Kenapa? Perusahaan bisa saja secara lapkeu cetak laba. Tapi kalau tidak bagi dividen rasanya gimana ya…. Untuk yang value investing ini mungkin tidak masalah, tetapi untuk investor dividen hunter, dividen itu adalah kunci. Bagi saya pribadi seperti yang sudah disampaikan sebelumnya lapkeu itu bisa dimanipulasi, itulah sebabnya dividen itu penting untuk memastikan laba tidak hanya sekedar laba diatas kertas.
Dividen yield >= 5%. Kalau lebih rendah dari nilai ini mending investasi yang lebih aman di deposito atau reksadana
2. Dividen harus konsisten dibagikan minimal 3 tahun terakhir. Ini penting menurut saya untuk menghindari jebakan dividen tinggi hasil ngutang. Jika perusaahn konsisten membagikan dividen, secara kasar boleh dibilang perusahaan memang untung, bukan bagi dividen hasil ngutang. Ini juga menghindari perusahaan yang tiba-tiba bagi dividen tinggi tiada hujan tiada badai. Ambil contoh MFMI yang dividennya tahun lalu 30.08%. Emiten seperti ini langsung saya coret.
Dividen yield >= 5%. Kalau lebih rendah dari nilai ini mending investasi yang lebih aman di deposito atau reksadana
3. Perusahaan tetap bertumbuh atau perusahaan tidak bertumbuh tapi tetap stabil. Ini sangat penting terutama untuk investasi jangka panjang (long invest).
Net Income (Growth: 3 Year) >= 0
Opsional:
4. Perusahaan tidak punya hutang (adakah ?). Minimal perusahaan tidak punya banyak hutang dan perusahaan sanggup membayarnya untuk memastikan perusahaan tidak bangkrut. Ini sangat penting terutama untuk investasi jangka panjang (long invest). Mungkin akan ada pendapat tidak apa-apa jika perusahaan punya banyak hutang asalkan incomenya lebih besar.
Bagi saya ini kurang tepat. Hutang itu pasti, sementara income itu tidak pasti. Kita tidak tahu apakah perusahaan bisa terus-menerus cetak laba tinggi untuk membayar hutang. Ambil contoh kasus Covid-19 atau bencana. Hampir semua perusahaan mengalami penurunan laba yang drastis. Nah bagaimana jika hutang jatuh tempo sementar kondisi keuangan minus? Tentu saham perusahaan tersebut kurang bagus untuk dibeli. Saya tekankan disini “kurang” bukan berarti “tidak” karena ada banyak faktor-faktor lain yang bisa saja jadi pertimbangan, misalnya untuk perusahaan yang bergerak dibidang perbankan dan financial.
5. Saham harus likuid. Incase Anda ingin menjual saham karena ada kebutuhan mendadak, Anda bisa menjualnya dengan cepat.
6. Kriteria lain-lain 😀
Hasil screener saya seperti gambar terlampir:
MPMX, $HEXA, MBAP, MYOH, $ITMG, $BJTM, $BJBR, INDS
Jika dipilih secara urutan (ini menurut saya):
1. ITMG BJTM BJBR (High Dividen, liquid, perusahaan dikenal banyak oleh investor)
2. HEXA MBAP (Highest dividend, tetapi kurang likuid)
3. MPMX INDS
4. MYOH (secara bisnis perusahaan saya kurang tertarik)
Saham yang saya koleksi untuk investasi high dividen : ITMG BJTM HEXA PTBA
Disclaimer: Data-data ini dari hasil fundamental masa lalu. Untuk value investor harus selalu forward looking. Penyebutan emiten saham bukan untuk ajakan Jual atau beli. DYOR
Tulisan asli: https://stockbit.com/post/5562870
Follow saya di Stockbit: @sunardo