“Ini perlu dibangun, perbaiki. Buah-buah lokal yang banyak sekali, siapa yang memasarkan, quality control-nya siapa? Engggak bisa langsung saudara-saudara tampilkan di online, enggak bisa,” kata Presiden Jokowi pada pembukaan Digital Startup 2018 di Kartika Expo, Balai Kartini, Setiabudi, Jakarta, Jumat (7/12) pagi.
Menurut Presiden, ada persoalan-persoalan teknis dan non teknis yang perlu diselesaikan. Usaha-usaha mikro, usaha kecil yang berkaitan dengan warung misalnya, bagaimana memperbaiki manajemen mereka. Kemudian mengkoneksikan dengan yang ada di online.
“Ini sebuah pekerjaan besar yang harus kita kerjakan bersama- sama, harus kita kerjakan dengan berkolaborasi bareng-bareng,” terang Presiden seraya mengingatkan agar anak-anak muda jangan berkonsentrasi saja hanya di online-nya, yang offline juga harus ada yang mengerjakan.
Presiden Jokowi berharap Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) bisa mengorganisir hal ini secara baik. Sementara Menkominfo bisa memberikan wadah sehingga betul-betul kalau online dengan offline ini bisa sambung, ekosistem-ekosistem bisa sambung, sehingga akan mudah meloncatkan ekonomi kita, baik yang online maupun yang offline.
Signifikan
Pada kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa ekonomi digital telah memberikan kontribusi yang signifikan kepada PDB Indonesia. Pada 2017 kontribusinya ini sebesar 7,3%.
“Ini gede sekali padahal pertumbuhan ekonomi kita hanya 5,1%. Ini sebesar 7,3%. Artinya, memang ekonomi digital memiliki pertumbuhan yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi kita,”ujar Presiden seraya menambahkan untuk tahun 2018 ini diproyeksikan akan berkontribusi 8,5% dari PDB.
Presiden juga memuji lompatan-lompatan kemajuan di sociopreneur. Ia menyebutkan, di 10 negara ASEAN itu ada 7 unicorn, dan 4 di antaranya ada di Indonesia, yaitu Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
“Saya yakin yang hadir disini Insyaallah ada lagi yang akan menyusul menjadi unicorn sebagai tambahan yang 4 tadi. Saya juga pengen lebih banyak unicorn kita yang lahir di Indonesia itu mengekspor teknologinya ke negara-negara lain, intervensi ke negara-negara lain,” sambung Presiden.
Mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi mengajak anak-anak muda untuk hijrah dari yang konsumtif ke yang produktif, hijrah dari yang nyaman, comfort zone menuju inovasi dan terobosan, hijrah menjadi negara yang subur digital startup-nya.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menkominfo Rudiantara, Kepala BEKRAF Triawan Munaf, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Wesley Harjono (CFO Gan Kapital dan President Director Plug And Play Indonesia). (DNA/FID/ES)