Indovoices.com- Pemerintah berhasil menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua Valuta Asing (dual currency) berdenominasi US Dollar dan Euro. Besarannya adalah US$ 1 miliar dengan tenor 30 tahun dan €1 miliar dengan tenor 12 tahun.
Penerbitan SUN Valas dilakukan sebagai implementasi kebijakan counter-cyclical untuk merespons kondisi ekonomi domestik dan global yang berdampak pada pelebaran defisit anggaran. Dibandingan dengan proyeksi pada pertengahan tahun yang sebesar 1,93% Produk Domestik Bruto (PDB), saat ini diperkirakan defisit anggaran mengalami pelebaran hingga 2 – 2,2% dari PDB.
“Pada Rabu (23/10) kita melakukan pricing, dan ternyata hasilnya sangat bagus. Yield Eurobond sebesar 1,412% dan US Bond sebesar 3,75%. Ini terendah dalam sejarah dari segi yield dan spread-nya,” ungkap Luky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
Kombinasi ini digunakan dengan melihat kondisi pasar keuangan yang cukup stabil, ditambah dengan sentimen pasar yang cukup positif terhadap momentum kabinet baru. Hal ini menunjukkan Indonesia masih bisa menikmati capital inflow atau aliran modal masuk yang cukup tinggi. Namun, tentu Pemerintah akan tetap menjaga kinerja penerimaan dan kualitas belanja negara.(kemenkeu)